webnovel

Beruntung atau Buntung?

Lucy terlihat akan, tidak, dia sudah menangis tanpa isakan pada saat ini!

Awalnya, "hutang" yang dibuat Har sudah membuatnya stres, sekarang dia malah kalah dalam pasar saham, dan itu masih kekalahan telak!

Ini membuatnya tidak menahan diri untuk memikirkan kalimat "Bunuh diri" pada saat ini...

Chelsea, meskipun juga memiliki wajah pucat disana, tapi saat ini dia masih berusaha menjaga hatinya untuk tetap tenang dan dingin di pikiran.

Dia tanpa ragu menampar wajah Lucy dan berkata dengan dingin: "Jangan berpikir untuk bunuh diri, itu tidak akan menyelesaikan semua masalah ini!"

"...."

Lucy hanya bisa menarik sudut pakaiannya dan menundukkan kepalanya. Dia sudah tidak tahu harus berbuat apa pada saat ini...

Hanya Chelsea yang berkata: "Kita akan menunggu hasilnya, siapa sebenarnya orang itu. Meskipun kurasa, itu tidak akan ada banyak hasil nantinya."

Pasar saham bukanlah pasar dengan ratusan orang, melainkan ada jutaan orang yang bermain disana!

Ingin menemukan satu musuh yang menjebak mereka, itu layaknya mencari jarum di lautan !!!

"Jalan keluar lainnya.... meskipun ini berbahaya dan mungkin sangatlah beresiko, tapi tidak ada jalan lain."

"Kita....akan mengadaikan perusahaan selama beberapa tahun kepada bank!"

Lucy yang mendengar ini langsung mengangkat kepalanya dan menatap mata dingin dan tegas Chelsea disana.

Melihat mata ini, Lucy akhirnya terdiam dan mengangguk kosong: "Tidak ada....cara lain. Kita, memang harus melakukan itu."

....

Selagi keduanya putus asa, Samael di sisi lain yang akhirnya melihat banyak orang tertipu oleh rencananya dan malah membuatnya menghasilkan banyak uang di kantongnya hanya merasa kasihan sebentar.

Pasar saham terlalu beresiko, judi di pasar saham lebih berat daripada judi di kasino.

Karena disini, apa yang dipertaruhkan bukan hanya chip seperti di Kasino, bahkan perusahaan besar bisa menjadi ajang taruhan disini!

Menang naik ke surga, dan kalah turun ke Neraka terdalam....

"Sekarang hanya menunggu sampai saat keluarga Lucy mengetahui kerugian ini, lalu biarkan Lucy atau keluarganya paling tidak menemuiku untuk membahas rencana ini."

Dengan helaan nafas panjang, Samael bersandar malas di sofa saat kedua tangannya menopang belakang kepalanya disana.

Menatap ke langit kosong disana, Samael berbisik: "Ini benar-benar kerja keras bukan? Mengingatkanku ketika aku pertama kali memulai karir..."

"Rencana dimana-mana, dan musuh dimana-mana yang mengancam jiwa. Mengeluh pun tidak ada gunanya, tapi sekarang aku memang yakin bahwa tidak semua orang berjalan lancar seperti jalan yang telah aku tapak."

"Sekarang, mari kita tunggu.... Ngomong-ngomong, besok adalah upacara pertemuan dua perusahaan dalam rangka kerja sama pertukaran karyawan kan?"

"Kuharap dia masih bisa menjaga etikanya. Jika tidak, maka aku hanya bisa mengatakan..."

Samael: "Kalau Lucy memang tidak cocok memimpin suatu perusahaan jika itu terjadi."

===============

Keesokan Harinya.

Samael sudah bersiap di perusahaan Lucy, dan dia bekerja untuk persiapan sambutan ini dengan wajah serius, karena wajah perusahaan sangat diperlukan saat akan bertemu dengan rekan perusahaan dari luar!

Ditambah, jangan sampai mereka tahu bahwa perusahaan sekarang berada di titik kebangkrutan dengan hutang yang melimpah!

Ini akan mempengaruhi kerja sama kedua perusahaan yang sudah terjaga selama bertahun-tahun....

Dan selagi Samael dan Agnes mempersiapkan masalah ini, dia tidak lupa untuk melirik keadaan Lucy disana.

Lucy terlihat sedikit kuyu pasi pada saat ini, tapi riasan tebal di wajahnya sedikit menghilangkan perasaan itu.

Disaat yang sama, Samael masih bisa merasakan ketegasan pada tugas dan kefokusan Lucy dalam menangani masalah kerja sama pertukaran pekerja ini....

"Sepertinya aku sia-sia memikirkan masalah ini kemarin. Lucy memang memiliki kualitasnya tersendiri sebagai seorang Bos."

"Samael! Jika kau berdiri diam dan bengong seperti itu, gajimu bulan ini akam kupotong!" teriak Lucy geram pada Samael.

Samael hanya tertawa saat berjalan menuju posnya, sementara Lucy disana hanya menghela nafas panjang...

Setelah menepuk pipinya beberapa kali, dia akhirnya mengatur suasana hatinya dan segera melanjutkan persiapannya!

Secara singkat, upacara pertemuan ini berhasil dilaksanakan dengan sempurna, dan beberapa sajian aneh yang disukai kolega sebenarnya diterima dengan baik.

Samael jelas bersosialisasi dengan fasih dalam bahasa Italia yang fasih yang sangat membantu Lucy.

Meskipun bahasa Inggris mereka juga fasih, tapi tetap saja bahasa ibu mereka lebih enak digunakan bukan?

Beberapa jam kemudian, dengan dipimpin oleh Nirenga, bos perwakilan dari kolega Italia akhirnya pergi menuju hotel mereka, sementara Samael, Lucy, Chelsea dan Agnes dengan lemah merayakan keberhasilan ini di ruangan pribadi Lucy!

"Cheers, untuk kesuksesan acara ini !!!"

"Cheers !!!"

Empat cangkir berdenting, dan isinya langsung diminum oleh keempat orang disana dengan bahagia!

Samael meminum dengan satu teguk dan akhirnya berkata: "Ini akhirnya berhasil, meskipun terburu-buru, tapi sepertinya mereka puas! Selamat, Lucy!"

"....Ya."

Lucy sedikit terdiam lalu dia akhirnya menjawab dengan senyuman cemerlang disana.

Agnes tidak memperhatikan ini, hanya Chelsea yang tahu bahwa Lucy masih memiliki banyak pikiran disana.

Samael yang melihat ini akhirnya memutuskan untuk melanjutkan rencananya.

Dia berkata: "Tapi sungguh, dua hari belakang adalah hari keberuntunganku! Aku memenangkan banyak uang di pasar saham tahu! Hahaha..."

Blush, Blush...

Lucy dan Chelsea terasa ditusuk anak panah pada saat ini, tapi Samael terus berbicara.

"Sungguh, kemarin benar-benar ada orang bodoh yang mengambil banyak saham tipuan, lalu aku menggunakan Short-selling untuk menipu mereka....dan berhasil!"

Samael tertawa terbahak-bahak, "Itu adalah orang terbodoh yang pernah kulihat! Ahhh, kalian tidak percaya bukan?"

"Hahaha lihat saja ini! Aku tidak berbohong! Aku mendapatkan beberapa puluh juta dan beberapa saham besar kemarin~"

Samael mengambil laptopnya, membuka riwayat perdangannya kemarin, dan menunjukkannya kepada ketiga wanita disana.

Meskipun Lucy dan Chelsea masih terasa sakit karena perkataan Samael, tapi keduanya masih memutuskan untuk melihat apakah itu benar atau tidak...

Alhasil....

Lucy: "Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh !!!!!–– Jadi itu kau! Samael, Dasar penipu !!!!!"

Chapitre suivant