"Pesan dari Samael?"
Mendengar ini, semua orang tidak bisa menahan diri untuk menajamkan telinga mereka!
Mereka sangat penasaran apakah itu benar-benar ada pesan tersembunyi?
Hanya Victoria yang menyipitkan matanya sambil menutupi setengah wajahnya dengan kipas lipatnya saat bertanya, "Sayang, bisakah kau mengatakan yang sesungguhnya? Apakah itu benar-benar memiliki maksud tersembunyi Yang Mulia?"
Sophie mengangguk kecil saat mengatakan: "...«Will heaven step in? Will it save us from our sin? Will it?», meski kalimat ini agak tidak masuk akal, tapi kurasa, ini memaksudkan pikiran Yang Mulia yang bertanya-tanya apakah dia, yang merupakan Penguasa Surga masih terkena dosa atas apa yang dia lakukan?"
"Tapi di kalimat berikutnya, dia meneguhkan dirinya karena dia merasa bahwa keluarganya masih lebih penting dari apapun?"
"Bukankah kita semua sudah mengetahuinya?"
Kalimat Sophie membuat diam semua wanita disana diam tak berkutik, karena mereka jelas tahu seberapa besar maksud Samael pada Keluarga ini.
Bahkan pada saat ini, Agnes dengan tajam mengatakan: "Harga, yah...Samael telah mengetahui harganya."
"Meskipun dia juga yakin akan ada harga dibalik apa yang dia lakukan, tapi dia masih berani melakukannya. Ini maksud sebenarnya dari lirik «That's the price you pay»..."
"....."
Tivania di sisi lain mengerucutkan bibirnya tidak senang dan berkata, "Apa kalian semua yakin dia hanya ingin mengartikan itu saja?"
"Hah? Maksudmu?" Sophie sejak awal tidak terlalu menyukai Tivania, jadi nada suaranya agak tidak nyaman.
"Perhatikan lirik «Rather be the hunter than the prey», itu memaksudkan Samael yang menjadi pemburu dan kita adalah mangsanya bukan?"
Tivania mengatakan, "Jadi, apakah benar kalau dia mau bertobat?"
"Ufufu, itu memang Yang Mulia. Meskipun dia masih menginginkan pengampunan atas dosanya, dia masih teguh pada pendiriannya?"
"Jangan terlalu memujinya Charlotte, putra dan suamiku hanyalah bajingan. Entah dari siapa dia belajar hal ini." Helina menghela nafas saat mendaratkan kepalanya ke kursi.
May yang ada di pangkuan Helina segera menegang dan diam-diam berpikir, "Kakak belajar dari Kakek..."
"Tidak, tunggu dulu..." Suara May mengejutkan semua orang disana, dan mereka langsung menatap gadis kecil ini.
Lagipula, identitasnya sudah terbongkar. Meskipun mereka masih tidak terbiasa dengan pergantian identitas besar itu, mereka masih perlahan tapi pasti tidak terlalu menjaga jarak darinya namun tetap menghormatinya!
Selain itu, May masih sangat imut!~
May yang ditatap oleh mereka semua segera menempelkan jarinya ke bibirnya dan berkata dengan polos: "«Natural», Kakak bukanlah bajingan, di lirik ini, Kakak ingin mengatakan kalau itu adalah reflek murni dari dirinya sendiri sebagai laki-laki !!!"
"...."
Tiga garis hitam muncul di dahi wanita disana, dan Helina hanya bisa menjawab: "May sayang, kau terlalu memanjakan Kakakmu."
"Ehh...Tapi May hanya mencoba mengartikannya!"
Helina menarik pipi May dengan nakal, dan saat ini, Alisha berkata: "Lupakan masalah bajingan Suami kita dulu."
"Ingatkah kalian lirik «You gotta be so cold» dan «Living your life cutthroat»...Apakah Samael ingin mengatakan kalau dalam statusnya sekarang, dia hanya bisa menjadi dingin dan kejam?" Alisha ingin mengatakan kalau dia akan merasa sangat tidak nyaman jika itu yang terjadi.
Samael yang dia suka adalah Samael yang hangat, dan juga seorang bajingan yang tak tahu malu!
Bukan boneka yang didasarkan pada keuntungan semua pihak!
Hanya Victoria dan Charlotte yang tahu masalah itu dan menghela nafas diam-diam.
Sekali lagi ditegaskan kalau tidak ada yang lebih tahu mengenai tanggung jawab Raja dibanding keduanya!
Dan sekarang, dalam hati keduanya, mereka akhirnya tahu bahwa Samael juga ingin menyampaikan hatinya yang saat ini agak tersakiti atas tanggung jawabnya.
Dan pada saat ini, sebuah suara yang dingin terdengar:
"«Looking through the glass find the wrong within the past knowing»...Tapi untuk lirik ini, Yang Mulia ingin mengatakan kalau dia telah merangkul semua itu dengan kehendaknya sendiri dengan cara dia juga ingin mengakui kesalahan dalam mengetahui masa lalunya."
"Mengakui kesalahan setelah mengetahui masa lalu? Hal konyol apa yang kau katakan, Freya." tanya Charlotte.
Semua mata tertuju pada Freya disana menunggu jawabannya, dan Freya dengan sedikit membungkukkan kepalanya berkata: "Itu bukan hal yang konyol Madam, itu karena Yang Mulia telah berjanji."
"Janji?" xN
Freya tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya mengatakan, "Meskipun saya tidak terlalu paham kenapa ada lirik «Oh, we are the youth» yang mengartikan masa muda Yang Mulia;"
"Tapi di lirik selanjutnya: «Cut until it bleeds inside a world, without the peace, face it»...Yang Mulia telah memutuskan untuk memotong sesuatu hingga berdarah di dalam dunia, tanpa kedamaian, dan artinya... Yang Mulia telah berani menghadapinya!"
Dan kebetulan, Samael saat ini menyanyikan:
"Deep inside me, I'm fading to black, I'm fading...
Took an oath by.. the blood of my hand, won't break it,
I can taste it, the end is upon us, I swear..
Gonna make it...
I'm gonna make it..."
Entah kenapa, bait lagu kali ini membuat hati mereka berdenyut sedikit kesakitan, karena mereka merasa bahwa ini adalah keluh kesah Samael...
Jauh di dalam dirinya, ada sesuatu yang akan memudar menjadi hitam, dan Samael tahu itu akan memudar...
Tapi dia sudah mengambil sumpah oleh darah tangannya, mungkin itu sejak dia membasuh tahtanya dengan darah puluhan bangsawan saat itu...
Meskipun itu tidak merusaknya, tapi Samael bisa merasakannya, terutama pada beberapa hari belakang, kesalahan masa lalu, dia berjanji untuk menyelesaikan, dan akhirnya dia bersumpah!
Dia bersumpah akan berhasil!
Keberhasilan untuk menjaga Keluarganya menjadi utuh dengan apapun itu sebagai harganya, termasuk dirinya sendiri!
Inilah, pesan sejati Samael !!!