Keesokan Harinya.
Bang!
"Kakak! Finri sudah siap !!!"
Pintu kamar Samael yang mewah di Istana dibuka dengan keras oleh Finri, dimana disana gadis kecil itu melihat bahwa Samael duduk di meja rias dan sosok Sophie serta Tivania yang masih tidur nyenyak dibawah selimut yang menutupi tubuh telanjang mereka.
Finri membuka sedikit selimut itu, lalu menutupnya lagi sebelum akhirnya dia pergi ke sisi Samael.
Daisy, Iris, Reese dan Freya mengikuti Finri dari belakang, sampai akhirnya Freya bertanya: "Yang Mulia? Apakah ini benar-benar Anda?"
"Jika ada lagi laki-laki yang masuk ke ruanganku disaat kedua istriku yang telanjang tertidur, aku akan langsung memberinya hukuman mati!"
Samael menoleh ke arah Freya dan berkata, "Ini aku, hanya menyamar."
Freya dan Reese terkejut dengan kemampuan riasan Samael, karena Samael benar-benar terlihat berbeda 100% dari yang asli!
Tapi Samael sudah terbiasa dengan ini, lagipula kemampuan dari Shared Date APP sangatlah butik!
Membicarakan masalah Shared Date APP, Samael masih ingat bahwa dia masih mempunyainya 200 Poin Pesanan yang belum dia gunakan....
Tapi setelah memikirkannya lagi, Samael menggelengkan kepalanya dan malah lebih mengangkat Finri dan berkata: "Kau juga harus dirias sayang, jika tidak, itu akan merepotkan saat keluar nantinya."
"Tidak mau! Bau bedak itu sangat membuat hidung Finri gatal !!!"
Finri meronta-ronta disana, dan Freya akhirnya menanggapi: "Yang Mulia, kurasa itu tidak perlu untuk Putri Finri yang juga menyamar."
"Dengan Daisy dan Iris, orang lain hanya akan mengira Putri Finri yang bermain dengan dua pelayan kecil dan ksatrianya."
"Itu benar! Freya benar! Jadi Finri tidak perlu menyamar!" Finri berdiri kokoh sambil mengangkat dadanya.
Samael memikirkannya sebentar dan mengangguk, "Kalau begitu tidak masalah, Freya, kuserahkan beberapa kepentingan kepadamu saat aku pergi."
"Tidak masalah Yang Mulia, semua kerjaan akan saya tumpuk di kantor Anda nanti. Itu sudah hampir tidak muat, jadi saya harap Yang Mulia segera kembali dan menyelesaikan semua kertas putih itu."
Sudut mulut Samael berkedut beberapa kali, dan bahkan saat dia berdiri, kakinya sedikit lunak...
"Sungguh, ini masih tiga hari oke? Bagaimana bisa kertas bodoh itu menutupi hampir semua ruang kerjaku?"
"Karena banyak yang perlu direformasi semenjak Inggris berganti Raja, pembubaran beberapa hak bangsawan dan juga kembalinya Inggris ke Dunia."
Freya dengan wajah kaku mengatakan, "Ini adalah minggu kritis!"
"Baiklah, baiklah, aku paham."
Samael menarik tangan Finri dan Iris, lalu pergi saat berkata: "Kalian berdua kerja disini, aku akan pergi dulu."
"Selamat jalan Yang Mulia." x2
"Da Dah...Bibi (Mama), Freya bodoh (Kepala Maid Freya)!"
Melihat kepergian keempat orang itu, Reese tiba-tiba maju ke sisi meja rias Samael dan tiba-tiba menemukan sebuah suntikan aneh disana.
"Kepala Maid, apakah Yang Mulia punya penyakit? Kenapa ada suntik di meja riasnya?"
Freya terkejut dengan suntikan yang berisi cairan berwarna hijau disana, lalu dia mengambilnya saat menegur: "Reese, sebagai seorang Maid, tidak baik untuk mengambil barang Tuanmu!"
"Baik! Saya minta maaf..."
Freya mengembalikan suntik itu ke meja rias, lalu dia terkejut bahwa pada saat ini, dia juga menemukan dua suntik kosong yang berserakan di lantai.
Mengambil ini, Freya diam-diam curiga: "Apa ini?"
Reese juga terkejut, dan dia mengira bahwa suntikan ini pasti berharga, jadi diam-diam dia bergerak ke arah meja rias untuk menutupinya, dan tangannya dibelakang langsung mengambil suntikan itu!
Dalam hati dia berpikir, "Seharusnya, jika ini dijual..."
.....
Sementara itu di sisi Samael yang ditarik oleh tiga gadis kecil itu ke Festival, diam-diam teringat bahwa suntikan peremajaan yang dia terima dari Kakak Calica, Bibi Tivania kemarin masih tersisa satu di kamarnya.
"Meh, itu hanya produk terbaik dari Keluarga Tiva dan efeknya sangat bagus, Tivania dan Sophie menjadi lebih cantik dan seksi kemarin malam~"
"Untuk dijual, efek dari serum diencerkan seratus kali agar tidak membuat keributan, Haha, peluang bisnis akhirnya terbuka!"
"Kakak! Kenapa kau linglung!"
Samael terbangun dari lamunannya dan bertanya, "Tidak ada sayang, apakah ada sesuatu?"
Freya mengayunkan lengan Samael dan bertanya: "Kakak, apakah Finri akan memiliki adik?"
"...."
Samael terjerat selama beberapa saat sebelum akhirnya dia melepaskan tangan Finri dan mengelus kepala kecilnya dibawah.
"Ya! Finri akan memiliki adik nanti, Daisy dan Iris juga akan memiliki adik baru."
Daisy dan Iris terkejut, sampai akhirnya Daisy bertanya: "Tapi, Tapi Raja...Daisy bukan keluarga Anda."
Samael terkejut dengan kesopanan kalimat Daisy, dan ini membuatnya sangat senang, "Kau adalah sahabat Finri bukan?"
"Selain itu, alasan kenapa kalian menjadi pelayan pribadi kecil Finri karena aku berharap kalian bisa menjadi saudara adikku, apakah kalian paham?"
"Tidak!" x3
Samael menghela nafas lelah mendengar kejujuran ketiganya, jadi dia hanya bisa berkata: "Terserah, kalian hanya perlu bersama sampai kapanpun!"
"Ohhhhh!"
"Sekarang ayo bermain, Kakak Samael akan membelikan semua yang kalian inginkan !!!"
"Hidup Kakak (Raja) !!!" x3
------------
Sementara itu, di Rumah Sakit Victoria ruangan paling mewah dan paling berkualitas disana.
Terlihat sosok Kakek Henry yang memegang tangan kering sahabatnya sembari air mata mengalir dari kedua matanya.
Samusiel disana juga diam-diam menundukkan kepalanya dan menangis dengan suara rendah...
"Sean bajingan! Kenapa kau harus pergi di hari bahagia ini !!!" Kakek Henry meraung keras.
Disana dia juga berkata, "Keluargaku hancur, cucu tersayangku dan menantuku ternyata memiliki hubungan busuk dan bahkan sudah menanamkan benih...Sekarang sahabat terbaikku juga telah meninggalkanku sendirian..."
"Tuhan! Apakah kau mengutukku atas kesuksesan keluargaku! Jawab aku !!!"
"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh —————"