Menghadapi para bawahannya, Samael hanya menyilangkan kakinya dan mengusulkan cara yang paling ampuh!
"Aku tidak ingin kegagalan, dan aku sangat yakin kalian tidak akan mengecewakanku. Mengerti?"
Melihat wajah serius Samael, para kabinet langsung mengangguk dengan tegas.
Bukan hanya karena status Samael mereka melakukan ini, tapi itu juga karena mereka mengakui permasalahan ini bisa diatasi dengan cara yang disusulkan Samael!
Itu cara yang paling menguntungkan!
Mereka bisa membalas dan membuat kerugian bagi pihak lain, di satu sisi lainnya, mereka bisa mendapat pelindung alasan super kuat!
Disaat beberapa tempat di kedua Negara itu diledakkan, Amerika diserang oleh mereka!
Ini saja sudah membuktikan bahwa Amerika tidak ada di balik masalah peledakan itu karena mereka harus fokus pada masalah pelanggaran wilayah ini!
Dan hal ini juga membuat mereka bisa memeras kedua Negara dengan lebih baik!
Keuntungan ganda!
Hanya saja salah satu orang disana mengatakan keraguannya: "Tapi masih ada Penjaga di Dua Negara itu, bukan?"
"Hanya dua."
"Eh?"
Samael menghela nafas dan mengangkat jari telunjuk dan tengahnya, "Kedua Negara itu, bahkan jika di total hanya memiliki dua pemilik kekuatan super."
"Sedangkan kami? Kau bahkan tidak tahu betapa luasnya rumahmu dan betapa banyaknya saudaramu?"
"Mmm, kalau dipikir, sepertinya begitu? Hahaha, sepertinya aku terlalu mendalami peran ini sehingga aku melupakan bahwa aku bukanlah manusia biasa!"
Melihat orang itu mengelap kepala botaknya, suasana di ruangan itu menjadi rileks tapi tidak ada yang berani tertawa!
Menyedihkan memang tidak bisa tertawa dan terus menahannya, tapi dihadapan atasan, harus ditahan !!!
Samael terkekeh beberapa kali sebelum akhirnya berkata, "Kau ingat itu sudah baik, jadi aku serahkan semuanya pada kalian."
"Pemimpin operasi, biarkan Agares yang melakukannya!"
"Tenanglah Master, kami akan melakukan perintah ini dengan baik!"
"Ya ya, biarkan kami membalas !!!"
"Urusan memeras, aku nomer satu!"
.
.
.
Melihat semua orang bersemangat, Samael menatap May yang mengerti maksud Kakaknya dan mengakhiri proyeksi.
Di dalam mobil, May mendaki ke kepala Samael dan bertanya: "Masalah semuanya sudah selesai, jadi kemana tujuan Kakak selanjutnya~~"
"Tujuan? Biar kupikirkan...Mungkin, ke rumah mertua?"
"Heh? Mertua yang mana?" May kebingungan.
Sudut mulut Samael berkedut sebelum akhirnya dia mengambil gadis kecil ini dan mengangkatnya tepat di depan matanya!
Dengan wajah garang, dia berkata: "Sepertinya sayapmu sudah semakin keras bukan? Berani menggoda Kakakmu? Hhmmmm !!!"
May panik, "Aku tidak! Aku tidak bermaksud seperti itu!"
"Lihat mata May! Lihat ini! Apakah Kakak melihatnya? Mata May sangat murni dan jernih !!!"
May mendekatkan wajahnya untuk memperlihatkan matanya pada Samael seolah membuktikan perkataannya~
Samael hanya mendengus dan menarik kedua pipinya, "Aku hanya melihat jaringan internet di kedalaman matamu!"
"Naaaa?! Munyamunyamunyammmm (Mata May sangat murni bahkan jika itu jaringan!)"
Samael tidak mengerti apa yang dikatakan adiknya ini karena dia menghancurkan pipinya!
Tapi pada akhirnya dia melepaskan May dan berkata, "Mertua yang mana? Satu-satunya mertua yang tidak ikut ke pelayaran ini hanyalah mertua asliku!"
"Itu keluarga Tivania!"
Benar, Samael berencana untuk pergi ke Eropa setelah perjalanan di Brasil ini. Mungkin tiga hari lagi!
Lagipula keluarga Tivania masihlah miliknya sekarang, dan dia memiliki sedikit kebutuhan lagi dengan orang-orangnya disana~
Pada dasarnya, tujuan perjalanan ini, Samael masih sedikit sibuk!
---------
Setelah menghabiskan banyak waktu berjalan-jalan, Samael memilih untuk kembali ke Kapal Pesiar nya.
Dia memang memesan satu hotel untuk istirahat wanita-wanitanya, tapi ada beberapa yang masih tinggal di Kapal Pesiar~
Saat ini, dia berjalan dan tiba-tiba dia menyadari bahwa dia sampai di depan kamar nomer 8808.
"Nomer ini...Kamar Olivia?"
Samael sedikit terkejut, apakah kepala sekolah dingin dan penuh kesialan ini memilih untuk tinggal di Kapal Pesiar?
Alasan dia tahu kenapa Olivia ada di dalam jelas karena dia melihat lampu yang menyala dari ruangan itu!
Pada akhirnya, dia mengakses keamanan pintu dengan ID miliknya, dan masuk dengan tenang.
Tapi saat dia masuk, dia terkejut saat Samael menemukan Olivia sedang menari di ruang tamu!
Melihat sosok Samael, Olivia segera berhenti dan kerutan di keningnya terlihat jelas.
"Bagaimana kau bisa masuk?"
Samael berjalan mendekat dan duduk di sofa, "Kenapa terkejut? Ini kapalku, wajar jika aku memiliki ID khusus bukan?"
Lagipula ini kapalnya, wajar jika dia memiliki ID untuk membuka semua pintu di kapal ini bukan?
Ini hak khusus!
"Lupakan masalah ini~, Sayang kau terus menari, aku belum pernah melihatmu menari sebelumnya!"
Olivia sedikit ingin memukul Samael ketika mendengar ini, tetapi mengingat bahwa dia bisa dianggap sebagau suaminya...
Dia terus menari, lagipula dia dulunya masih seorang anggota Tari Nasional!
Dia juga pandai Yoga!
Yah, meskipun karena kesialannya, dia berhenti melakukannya jika ada keramaian dan berlatih sendiri di rumahnya...
Samael menyaksikan Olivia menari dengan penuh minat.
Bagaimana mengatakannya, diantara wanitanya, mungkin hanya Olivia, Ririca, dan Helina yang pandai menari bukan?
Tidak, Helina hanya pandai Yoga, karena itulah sosoknya masih baik!
Jangan mengira Milf itu terbentuk apa adanya seperti sihir, pengorbanan masih ada bagi wanita di usia Helina untuk tetap awet muda dan bugar!
Adapun Ririca, gadis ini berlatih tari. Ini salah satu hobinya, dan terkadang dia akan menari di Live Streaming nya~
Ngomong-ngomong, Olivia seharusnya menari tarian daerah entah dari negara mana saat ini, bukan tarian modern.
Kelenturan tubuhnya sangat menakjubkan, dan itu memang membuat mata Samael berbinar!
Beberapa menit kemudian, Olivia berhenti.
Samael bertepuk tangan rendah dan bertanya, "Apa nama tarian ini?"
"Tarian khusus yang disebut "Dream of the Willows"...Ini tarian untuk mencegah ligamen siapapun menjadi kaku." Olivia menjelaskan.
Samael mengangguk, lalu menaikkan sudut mulutnya sebelum akhirnya memberi isyarat agar Olivia datang kepadanya.
Olivia patuh datang, dan Samael menariknya langsung ke dalam pelukannya!
"Aku akan mencoba melihat apakah ligamenmu tidak kaku?"
Wajah Olivia memerah, tapi segera dia mengembalikan emosinya sebelum akhirnya secara aktif menunggangi paha Samael dan memeluk lehernya.
Dengan sedikit senyum nakal Olivia berkata dengan lirih, "Bagaimana bisa itu kaku? Atau...mau mencoba Yoga?"
? ? ?
Wanita penuh kesialan ini...
Memberi petunjuk? Ini petunjuk permainan bukan?!