webnovel

Kepergian pangeran (2)

setelah keluar dari ruang kerja sultan pangeran bejalan menuju ibu dan adiknya yang ditaman.

***

" Bu apa menurut ibu ada yang aneh dari kak Fatih", Khayla yang merasa ada masalah dengan kakak kesayangannya itu.

" Aneh?, apa yang aneh mungkin perasaan kamu aja kali", jawab ibunya yang sedang membaca koran di sebelahnya.

" Bu" teriak Pangeran Abdul Fatih memanggil Ibunya, sambil bejalan menuju ibu dan adiknya.

" Bagaimana apa kamu sudah mendapat Izin dari Ayah mu", Sultanah Aisyah selalu menghormati suaminya, apa pun ia selalu menunggu keputusan suaminya untuk memutuskan atau menyetujui sasuatu.

" ia Bu, Ayah mengizinkan ku pergi", pangeran memeluh ibunya dan mencium punggung tangan ibunya dang berkata, "mohon restu mu bu".

Sultanah Aisyah tersenyum dan menepuk punggung tangan anaknya, "selalu sayang, Ibu selalu merestui setiap langkahmu",

Memdengar parkataan ibunya pangeran kembali memeluk ibunya sesaat kemudian, ia melepaskan pelukannya dengan perlahan kemudian menghampiri adiknya yang berdiri disamping ibunya.

"Khayla jaga Ibu ya, dan belajar yang benar, jangan mikirin pacaran dulu, luluslah dengan nilai yang sempurna", menasehati adik kesayangannya sambil memainkan rambut adiknya.

" pastinya kak", langsung memeluk kakaknya, "kembalilah dengan cepat kak, aku pasti akan merindukanmu".

"ia sayang" mencubit pipi cabi adiknya.

"Baiklah kalau gitu aku pergi dulu bu, penerbangan ku satu jam lagi"

"Jaga kesehatan kamu nak" teriak sultanah kepada Anaknya yang berjalan meninggalkan taman menuju mobil hitam yang dari tadi menunggu pangeran.

Mendengar teriakan Ibunya pangeran membalikkan badan dan melambaikan tangan , dan ibu dan adiknya pun membalas lambaian tangan itu sambil tersenyum haru.

Pangeran langsung melanjutkan perjalanannya.Melihat oangeran yang berjalan mendekat Supir yang didalam mobil sadari tadi menunggu pangeran pun langsung keluar dan membukakan pintu untuk pangeran.

Sebelum masuk mobil pangeran bertanya kepada pelayan istana yang berdiri menunggu pangeran dari tadi didekat mobil terpakir "Bi apa sumua barangku sudah disiapkan" tanya pangeran pada bi lila

" Sudah tuan muda, semua sudah dimasukan ke bagasi mobil" jawab bi lila sambil menundukan kepala.

" terimakasih ya bi" pangeran tersenyum kepada bi Lila pelayan setengah baya yang mengurus kebutuhan keluarga kerajaan sejaka lama.

pangeran langsung masuk ke dalam mobil dan mobil pun berjalan melaju meninggalkan isatana. Bi Lila pun segera meninggalkan halaman istana kemudian masuk kedalam istana setelah punggung mobil yang membawa pangeran Fating hampit tidak terlihat lagi.

Didalam mobil Pangeran Fatih mengeluarkan Handphonenya dan mulai mengetik beberapa nomor, kemudian meletakan handphone ditelinga kanananya, "Halo sayang" ternyata pangeran menghubungi kekasihnya Mikayla.

Mikayla : "Halo sayang, kamu kemana aja sih kenapa baru menghubungi aku sekalarang sih" seperti biasa kecerewatan Mikayla membuat pangeran jenuh dan muak

Pangeran Fatih : " Sayang bisa gak sih gak marah-marah, aku lagi males banget bertengkar". jawab pangeran Fatih yang sedikit membentak.

Mikayla : "siapa yang membuat aku marah, itu kamu yang dari pagi tidak menghubungi aku" Mikayala juga memulai memanas.

Pangeran Fatih : "Seterah kamu deh, aku menghubungi kamu ingin memberitahu, aku akan berangkat ke London hari ini". pangeran Fatih yang tak ingin berdebat dengan Mikayla dan Langsung memberitahukan bahwa ia akan ke London, kalau tidak memberitahu Mikayla bisa-bisa wanita ini bisa meledak marah-marah tidak jelas.

Mendengar pangeran Fatih akan berangkat ke London Mikayla bukannya senang pangeran Fatih masih sempat memberitahukannya ini malah marah-marah tidak jelas.

Mikayla : " kamu berangkat hari ini, aku kan sudah bilang aku gak setuju kamu ke London, sejak kamu pulang kamu sudah tidak mendengarkan perkataan aku lagi". Nada bicara Mikayla yang makin berteriak.

pangeran Fatih yang mendengarnya langsung mematikan Handphone nya ia tidak ingin bertengkar dengan Mikayla.

Mikayla yang menyadari bahwa pangeran Fatih memutuskan panggilan kembali memarah dan seakan naik ke ubun-ubun nya, ia kembali menelpon kekasihnya itu namun selalu dimatikan membuat Mikayla semakin memanas, " ahahaha..aaa, Awas saja kamu Fatih..", gumam Mikayla yang sambil berteriak.

Chapitre suivant