"Kamu anak Ayah, sayang."
Air mata Alifah langsung pecah dalam pelukan yang akan dia sebagai ayah. Dirinya tidak pernah menyangka, bahwa dirinyalah yang di carinya selama ini. Tes DNA nya ternyata beneran positif, apakah dia tidak bermimpi?
Terima kasih ya Allah, atas rahmat yang Engkau limpahan pada saya. Beribu-ribu syukur dia panjatkan pada sang Ilahi.
Setelah Ayahnya puas memeluk anaknya, sekarang giliran mamanya. Alifah semakin menangis tersedu-sedu saat memeluk mamanya, inilah hari yang paling membahagiakan dalam hidupnya selama ini.
"Anakku...." Mama Alifah tidak bisa berkata-kata selain memanggil nama Alifah sebutan anakku yang tidak perah bosan dia ucapkan. Dia sama seperti Alifah yang menangis tersedu-sedu. Dan rasa haru itu di saksikan Alif dan keluarganya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com