/AuthorPov/
Rosè menyusuri Han River dihari Minggu sore sesuai permintaan June beberapa hari lalu.
Lengkap dengan masker, topi yg sedikit menutupi wajah cantiknya.
Rosè membuka ponselnya lalu mengirim pesan Kakaotalk.
.......
16.15 Me
Aku sudah di Han River bawah jembatan yanghwa
16.17 Koo
Sudah kuduga kau pasti datang
16.17 Me
Aku hanya kebetulan lewat, dan teringat pesan denganmu beberapa hari lalu.
16.18 Koo
Intinya kau datang, baiklah aku akan datang kearahmu, kau pakai baju apa?
16.18 Me
Mantel hitam Nike, topi hitam Nike, sepatu Chuck Taylor hitam
16.30 Me
Hey lama sekali, kau dimana
16.31 Koo
Dibelakangmu.
.......
🌹
"Sudah berapa lama kau berdiri disana?"
Tanya Rosè agak kesal.
"Hmm 10 menit yang lalu."
Jawab June cengengesan.
"Lalu kenapa tak memanggilku? Menyebalkan sekali."
"Sengaja, agar kau kesal."
"Cihh, bodoh."
"Haha kau cantik saat marah."
"His aku tak luluh dengan gombalanmu"
"Benarkah? Tunggu saja sampai akhirnya aku berhasil."
"Ehh apa kau bilang Junn?.."
Kedua sudut bibir June terangkat ke atas, tersenyum penuh makna.
Kemudian ia mendahului Rosè menuju bangku tepi sungai.
"Ayo duduk disana, senja di tempat ini sungguh menyenangkan."
Rose berjalan cepat menyeimbangi langkah kaki June yg panjang, agar sejajar dengannya.
"Kau suka sungai?"
Tanya Rosè penasaran.
"Sejujurnya aku lebih menyukai pantai, hanya saja kegiatan sebagai idol membuatku sulit melihat pantai"
"Apa karena jaraknya dekat dengan dorm, itu alasanmu menyukai tempat ini sebagai pengganti pantai?"
"Hmm benar, kau sangat realistis dan cepat paham"
June tersenyum manis melirik gadis jenjang disampingnya itu.
......
Tak lama berjalan June & Rosè tiba pada bangku tepi sungai.
***
"Duduklah, ah jika masih canggung kau bisa jaga jarak."
June mempersilahkan Rosè terlebih dahulu.
"Haruskah aku merasa canggung? Aku sangat mudah bergaul."
Rosè pun duduk dengan santainya, disusul June.
"Kau orang yg tertutup?"
Tanya Rosè menoleh pada June.
"Hmm, aku sulit berteman."
"Lalu kenapa kau tidak canggung denganku?."
"Entah aku hanya penasaran, juga karena kau perempuan yg bisa dibilang mirip denganku."
"Apanya?."
"Kau vokalis, dan sangat ceria."
Jawab June spontan.
"Kau fansku?"
Selidik Rosè.
"Bisa dibilang begitu, sekalipun kau belum debut secara resmi."
"Haha trimakasih sudah menjadi fans pertamaku."
June tersenyum menatap pemandangan gadis cantik berambut panjang disampingnya.
"Rosè..."
"Iya Jun?"
"Omong-omong apa kau juga menyukai pantai?"
"Kenapa ingin tau?"
"Aku hanya penasaran"
"Kau sangat konyol. Baiklah aku akan mengaku..
Aku juga suka mereka(pantai)."
"Apa alasanmu menyukai mereka? (Pantai)"
"Bagiku pantai mengambarkan kebebasan, melihatnya saja mampu memberiku ketenangan."
"Kalau begitu aku akan memiliki Hobby baru mulai sekarang."
"Huh?" Rosè menoleh, menatap heran lelaki disampimgnya.
"Sudah kutetapkan detik ini aku akan membantumu menikmati apa apa yg kau sukai."
"Maksudmu?" Tanya Rosè tak memahami.
"Jika kau menyukai pantai maka aku ingin menjadi karang. Disana kau bisa berpijak dan menikmati indahnya ombak."
Jawab June dengan rangakaian kalimat indahnya.
"Cihh.. puitis sekali, yak! bodoh jika kau menjadi karang, dan aku berpijak diatasnya. Bukankah itu akan menyakiti jemari kakiku?
Lalu jika aku terpeleset bagaimana?"
Debat Rosè.
"Aku akan menjadi karang yg permukaannya rata jadi kau tidak akan merasakan sakit."
Lagi-lagi June tersenyum lebar memamerkan gigi rata karena gombalannya.
"Kenapa kau tersenyum begitu?"
Rosè tersipu malu melihat ketempanan June, apalagi dengan senyuman maut itu.
"Lagi pula untuk apa seperti itu?"
Tanya Rosè lagi, berusaha mengendalikan dirinya.
"Kau bilang sendiri aku fans pertamamu, jadi aku ingin memberimu kesan agar selalu mengingat fans tampan disampingmu."
"Haha dasar bodoh, tampan dari mana coba..?!"
Elak Rosè dengan ucapan sinisnya.
*Kau memang tanpan June*ParkChaeyoung~
"Kau sangat cerewet, hey.. aku mencintaimu Nona Rosèanne Park."
Rosè terkejut dengan pernyataan June yang terkesan tiba-tiba. Ia menoleh kearah June memandangi heran lelaki konyol itu.
Rosè berusaha menahan diri agar tak salah tingkah, jujur saja June memang tipe idealnya. Hanya, mereka baru kenal beberapa hari memalui pesan kakaotalk ditambah pula besok dia akan debut sebagai idol. Ia tak mau jatuh saat baru pertama kali mendaki profesi.
"Yaa.. ada apa denganmu? Besok aku debut lalu kau menyatakan perasaanmu padaku?"
Rosè berusaha mengelak, pernyataan June.
"Aku tidak pandai dalam hal ini, hanya saja itu terasa menganggu disini."
June memegangi dada kirinya.
*sial kenapa jantungku malah selemah ini* ParkChaeyoung~
"Kau tau bukan bahwa aku pasti akan menolakmu?"
Tanya Rosè.
"Tentu saja"
Jawab June percaya diri.
"Cihh Pabo"
Rosè berdecih geli menatap June yang konyol.
"Apa aku berhasil kali ini?"
Tanya June cengengesan.
"Yaak! Kau menggodaku lagi?"
Teriak Rosè.
*fuck lah.. kenapa aku hampir tertipu* ParkChaeyoung~
June terkekeh geli melihat tingkah Rosè entah salah tingkah ataupun memang natural begitu.
"Emm tadi kau bilang tidak akan tergoda kan?"
Sindir June.
"Tapi bukan begitu Juga bercandanya, dasar menyebalkan"
*kenapa kau manis sekali, bahkan kau tak tau yg kuucapkan murni berasal dari hati* Koo Junhoe~
🌹
June dan Rosè mengobrol panjang lebar.
Banyak yg mereka bicarakan mulai dari hobby, kisah sebelum trainee dan bergosip tentang perusahaan tempat keduanya bernaung.
June bahkan mengakui dirinya bukan pria yg rapi.
Dia menjelaskan bahwa dirinya bisa tidur meskipun suasana kamar berantakan.
Itu membuat mata Rosè terbelalak hampir lepas, sungguh pria tak tau malu.
Angin pergantian waktu dari senja ke malam mulai bersembus.
June yg absurd juga punya rasa manusiawi, tak akan membiarkan perempuan cantik sakit. Jika Rosè masuk angin, pasti akan memenggangu hari debutnya besok. Karenanya dia mengajak Rosè menyudahi pertemuan singkat itu.
"Ayo kita kembali ke dorm masing2."
Ajak June.
"Hanya sesingkat itu kita bertemu?"
Rosè keheranan lagi.
"Kau mulai punya rasa rindu hingga tak ingin berpisah?"
"Rindu? Yg benar saja? Yak kita baru sebentar kenal. Kau sungguh pria yg aneh. Bahkan kau tak mentraktirku makan. Aku lapar."
"Yak kau ini harus berhemat, kenapa tak masak saja?"
June tak mau kalah.
"Lalu apa kau selalu masak setiap hari?"
Tanya Rosè.
"Tentu sajaa, aku berhemat dengan makan ramyeon instan"
"Haisss, itu tidak baik untuk kesehatanmu."
"Tapi rasanya enak dan mudah dimasak, daripada menghabiskan uang."
"Jadi kau tak mau mentraktirku? Jika tak mau yaudah aku akan cari restoran sendiri."
Rosè berdiri dari duduknys jemudian berjalan meninggalkan June dengan kesal.
"Eehh, Nona Park... jangan pergi."
Teriak June.
"Ah mollaa pabo.. dasar pria pelit"
Teriak nya menyahuti June.
"Apa kau bilang?"
"PELIT!!!!!, Kau bahkan sudah menerima gaji tapi sungguh PELIT dengan traine sepertiku."
"Baiklah kau mau makan apa?"
"Wae? Kau mau mentraktirku?"
"Kau ingin aku berubah pikiran?"
"Bulgogi, nasi goreng kimchi, dan japchae.. hmm sepertinya itu masih kurang"
"Yang benar saja? Dengan tubuh kurusmu itu kau sanggup makan sebanyak itu?
"Kau meremehkan kemampuan makanku? Atau tunggu.. jangan bilang kau takut uangmu habis gara-gara mentraktirku."
"Ah tidak juga.."
"Bohoong."
"Aku tidak berbohong Nona Park."
June tampak frustasi.
"Aaa Arasoo arasooo."
"Baiklah direstoran mana kau mau makan?"
"Uhh sepertinya diujung jalan sana, saat kesini tadi aku mencium aroma bulgogi lezaat"
Telunjuk Rose mengacung tunjukan arah.
"Hmm gurae, mari kesana"
Ajak June.
"Kajaaaa!!!"
Rosè loncat-loncat bahagia seperti anak kecil.
*sesederhana ini melihatmu bahagia* KooJunhoe~
*aku sukaa makan gratisss* ParkChaeyoung~
TBC🌹