webnovel

Kalau Begitu Kamu Masih Marah

Dia mendongak dan melihat dirinya di cermin. Pipinya memerah dan panas. Matanya yang merah dan sudut matanya penuh dengan aura yang berlebihan.

Ye Fei awalnya menatap dirinya sendiri, tetapi matanya tanpa sadar jatuh di belakangnya.

Di cermin, tepat di belakangnya, ada sosok yang membuatnya melamun.

Su Mohan berdiri di belakangnya sambil mengerucutkan bibirnya. Matanya dipenuhi dengan sentuhan sakit hati dan amarah.

Ye Fei menatapnya sebentar, kemudian ia tersenyum dan menundukkan kepalanya lagi. Benar saja, ia terlalu banyak minum dan menghabiskan matanya. Ia benar-benar akan melihatnya di toilet wanita.

Ye Fei mengambil tisu dan menyeka kepalanya sebelum berbalik. Dalam sekejap, ia ditekan ke tepi kolam.

Sentuhan keras itu terasa dingin dan nyata, dan rasa sakit akibat benturan juga membuatnya sedikit tersadar.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant