Setelah beberapa menit, Ye Fei dan Xiang Tianlai berangsur-angsur menjadi tenang. Mereka saling memandang dengan mata merah kemudian dengan hati-hati melihat ke sekeliling ruangan.
Dua tempat tidur kecil yang berantakan di ruangan itu memiliki dua selimut berwarna gelap bahkan berlumuran darah, terlihat sangat kotor. Selain itu, ada meja kayu yang berdebu, dua kursi kecil, serta toilet sederhana. Tidak ada yang lain.
Setelah melihat sekeliling, Ye Fei menurunkan matanya dan tiba-tiba merindukan sel tempat Yin Shaolong menempatkannya.
Meskipun di sana lumayan dingin, jendela serta perabotannya cerah dan bersih, tempat tidurnya pun putih bersih dan juga rapi.
Sedangkan di tempat ini bahkan tidak sebagus penjara jaman dahulu, ditambah lagi ada gelombang teriakan serta jeritan yang membuat kulit kepala mati rasa.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com