Wanita itu mencatat dengan hati-hati, kemudian menatap Xiang Tianlai dengan penuh harap, seolah mengharapkan Xiang Tianlai untuk mengatakan lebih banyak.
Xiang Tianlai mencibir dan berkata dengan sinis, "Dua permintaan untuk empat jawaban, sudah cukup."
Wanita itu tercekik serta tidak dapat berbicara untuk sementara waktu. Namun, dengan wajah jeleknya, ia kembali menarik jendela ke atas, benar-benar kembali mengisolasi Xiang Tianlai.
Xiang Tianlai duduk bersandar di pintu lagi. Pintu serta lantai yang dingin bisa membuatnya cukup terjaga. Ia mengangkat tangannya dan meraih rokok yang dilemparkan ke lantai. Setelah itu ia mengambil satu batang dan menyalakan rokoknya dengan terampil.
Xiang Tianlai menarik napas dalam-dalam, cahaya bara api yang berkedip di puntung rokok meredup dan padam. Ia menghela napas panjang, membuat sekelompok asap secara bertahap menyebar di udara, bahkan lukanya yang terbuka seolah-olah menjadi tidak terlalu sakit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com