Su Mohan juga sedikit terpana, namun saat melihat makhluk mungil di depannya, ia juga terlihat bingung. Seolah hanya mengandalkan intuisinya sendiri dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Baru pada pukul 2 tengah malam, Ye Fei akhirnya bisa tidur dengan nyenyak. Ia telah dimandikan dan mengenakan gaun tidur katun yang nyaman dan lembut. Bahkan luka di wajahnya telah diobati dengan hati-hati.
Su Mohan masih seperti biasa, bersandar di sisi tempat tidur dan memegang sebatang rokok yang belum menyala di antara jari-jarinya. Matanya sedikit terkulai, membuat orang lain tidak dapat melihat apa yang ia pikirkan.
Shi Xiangwan benar. Su Mohan memang memiliki kebiasaan tentang kebersihan. Namun, meskipun ia telah mengetahui dengan jelas bahwa Ye Fei telah dinodai oleh pria lain, ia masih benci tentang fakta bahwa dirinya datang terlambat. Ia bahkan ingin memotong kulit dan daging pria yang berani menyentuh Ye Fei sekarang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com