Setelah Ye Fei makan hingga perutnya yang kosong terisi penuh, ia akhirnya merasa puas. Ia menyentuh perutnya yang buncit, lalu melihat kembali ke arah Su Mohan yang sedang menatap dokumen. Su Mohan melihat dokumen itu dengan penuh perhatian sambil merapatkan bibir tipisnya. Tampak samping wajah sempurnanya tampak tegas dan tajam seperti pisau, namun ekspresinya terlihat lesu tanpa penghinaan.
Ye Fei berbaring di kursi, menatap Su Mohan sejenak, dan berpikir bahwa pria seperti ini bisa membuat wanita manapun menjadi gila. Namun, ia cepat-cepat membuang pikiran itu dari kepalanya. Ia segera mencuci tangannya dan mengeringkan rambutnya. Lalu, ia memandangi dua baju tidur sutera yang baru saja dikirim oleh pelayan. Ia tertegun sejenak dan berpikir, Sebenarnya, pria itu sepertinya tidak jahat…
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com