webnovel

MENCURAHKAN ISI HATI

"Nur...kamu tidak akan bosan kan, kalau aku selalu bertanya terus?" ucap Mahesa menatap penuh wajah Nur yang tertutup cadar.

"Tentu aku tidak akan bosan Mahes. Ayo, kita turun." ucap Nur seraya keluar dari angkot setelah angkot berhenti di pinggir jalan dekat sungai Desa Kunjang.

"Di mana sungainya Nur?" tanya Mahesa dengan seraya mengedarkan pandangannya ke jalan setapak yang banyak berjejer pohon-pohon akasia.

"Kita harus melewati jalan setapak itu, baru kita akan sampai." ucap Nur berjalan pelan di samping Mahesa.

Tidak berapa lama kemudian Nur dan Mahesa sudah sampai berada di sebuah sungai yang tidak terlalu besar namun airnya begitu sangat jernih.

"Bagaimana menurutmu Mahesa? sangat indah dan nyaman tidak di sini?" tanya Nur sambil membetulkan cadarnya.

"Sangat indah, aku menyukai suasananya." ucap Mahesa seraya melepas kacamata hitamnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant