Arman menatap tajam kearah Vano yang baru saja masuk karena hendak menemuinya. Dengan berjalan menggunakan kruk, Vano menghampiri. Dan di sini lah mereka berdua saat ini. Di sebuah ruang tamu yang tidak begitu luas tapi terasa mencekam karena Aura Arman yang begitu menakutkan. Vano merasa yakin bahwa dirinya akan dimarahi lagi oleh Arman. Demi rasa hormatnya, dan menunjukkan kesungguhannya pada Aliya, Dia memberanikan diri untuk bertemu secara langsung dengan Arman. Apapun yang terjadi nanti.
"Apa kabar, Om?" tanya Vano memulai pembicaraan.
"Tidak usah basa-basi Vano, Aku hanya ingin bicara sedikit sama kamu." Arman memajukan badannya. Matanya menatap begitu tajam. Hingga Vano merasa nafasnya jadi berhenti karenanya.
"Iya om, saya akan dengarkan. Om mau bicara apa ya?" tanya Vano sopan.
"Kamu tahu kan aku membencimu?"
"Iya Om saya tahu." ucap Vano sambil menunduk.
"Dan kamu tahu kan kenapa saya sampai bersikap seperti itu sama kamu?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com