webnovel

PENYESALAN

Di ruangan serba hijau ini duduklah seorang pemuda di atas kursi rodanya. Dia menatap gedung-gedung tinggi menjulang dari balik jendela kamarnya. Kamar yang sudah dihuninya hampir satu bulan setelah kecelakaan waktu itu. Kondisinya yang waktu itu sempat kritis, nyatanya Allah masih berbaik hati padanya. Saat koma itulah, banyak yang dia alami dalam tidur panjanganya.

Pemuda yang sudah tidak bisa berjalan itu, kini hanya bisa duduk di atas kursi roda. Belum lagi beberapa bagian tubuhnya yang harus dijahit akibat luka robek yang dideritanya.

"Kak Vano mau shalat?" Zivana yang baru saja menunaikan shalat ashar, menawari kakaknya juga untuk shalat. Sejak bangun dari koma, Vano seperti terlahir kembali menjadi pribadi yang baru. Tentu saja ada doa tulus dari sang bunda yang setiap malam dipanjatkan pada sang pencipta turut andil di dalamnya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant