webnovel

Pernikahan Mendadak -Part 2

Mendengar hal itu Lintang tampaknya senang sekali. bagaimana tidak, itu berarti jika Aidan cukup pemilih untuk dekat dengan perempuan, dan yang lebih membuat dia bahagia sekali adalah, hal itu juga membuktikan kalau dia tak perlu cemburu berlebihan kepada Aidan. Iya, dia jaga jarak dengan perempuan, jadi mana mungkin ada perempuan yang berani mendekatinya kan.

"Jadi dia di kampung nggak ada yang berani mendekati ya, Bu?" tanya Lintang lagi. Wanita tua penjual sayur pun tampak mengerutkan keningnya. Dilihat dari cara bertanya Lintang, wanita tua itu agaknya menebak jika Lintang mungkin kenal dengan Aidan.

"Mbak ini sepertinya kenal dengan Mas Aidan?"

"Kalau Aidan di kampungnya Ibu hanya satu yang punya nama itu, aku kenal Bu. Dia temanku yang di Jakarta," jawab Lintang dengan bangga. Mendengar hal itu, wanita tua itu pun langsung memukul lengan Lintang kemudian dia tertawa.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant