Pagi ini Kinan ingin pergi ke pasar. Menurut Simbok, pasar di sini cukup dekat. Berada di ujung jalan, dan pasar itu ada banyak sekali penjual sayur-mayur segar. Sebab kalau masalah pakaian, Simbok yakin kalau Kinan tidak akan pernah merasa minat. Karena pakaian di sini adalah pakaian pasar yang murahan.
Sambil membawa tas rajut dia pun berangkat ke sana. Menyusuri jalanan yang masih belum beraspal dan cukup terjal. Di kanan—kiri penginapan rupanya masih belum ada rumah-rumah, yang padat. Bahkan jarak rumah-rumah tersebut sangat jauh. Halaman depan rumah itu sangat luas. Hingga menurut Kinan bisa untuk membangun satu atau dua buah rumah di sana.
Kinan kembali tersenyum simpul, sambil memeluk tubuhnya sendiri dia menghirup udara sedalam-dalamnya, memandang hijaunya pemandangan. Hingga kedua langkah Kinan terhenti, senyumnya memudar, pandangannya terpaku pada sosok yang berdiri mematung juga di depannya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com