webnovel

~Hal yang Sebenarnya~

Meta berdiri di depan sebuah rumah mungil sambil menggenggam erat koper yang ada di tangannya. Matanya memandang nanar rumah itu, seolah semua rasa takut, dan mecengkam bercampur jadi satu di hatinya. Semua rasa yang dulu pernah ia tinggalkan, sekarang dia terpaksa harus datang untuk sekali lagi kembali berjuang. Dia menelan ludahnya yang mendadak mengering, kedua tangannya yang mencengkeram kini tampak bergetar. Pintasan-pintasan kesakikan tampak begitu nyata, seolah menyiutkan nyalinya dengan penuh luka. Tapi dia tak bisa untuk terus lari seperti ini, dia harus menghadapi apa pun yang terjadi. Setelah memantabkan hatinya, dia memandang lagi rumah mungil yang ada di depannya ini. kemudian, pandangannya lurus pada kondisi rumahnya sekarang.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant