Lagi, Meta tampak mengerutkan kening. Dia benar-benar tidak kenal dengan cewek yang ada di depannya ini. Cewek yang dari ujung kaki sampai ujung kepala tampak terlalu mentereng, terlebih wajahnya benar-benar sangat kaku dan aneh. Persis seperti wajah-wajah yang gagal operasi plastik.
"Elo lupa ama gue? Gue Almira, temen SMP elo," kata cewek itu kemudian.
Sontak Meta seolah ditarik pada masa SMPnya dulu, kemudian dia teringat dengan sosok centil, sok cantik, sok kaya, yang selalu ingin mengalahkannya dari segi apa pun. Lagi, Meta kembali memandang ke arah Almira dari atas sampai bawah, wajahnya bahkan benar-benar telah berubah 180 derajat dari zaman SMP dulu. Bahkan menurut Meta, struktur wajah Almira malah semakin aneh dari pada wajah anehnya dulu.
"Oh, elo," kata Meta tak acuh. Bersedekap sambil memutar bola matanya jenggah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com