Nelly Kim,cucu kesayangan Opa Kim One, satu-satunya anak perempuan dalam keluarga Kim. Ayahnya Marlie Kim keponakan dari sepupunya, Abraham Kim.
Nelly Kim berusaha membuka pintu kamar yang biasa digunakannya untuk istirahat. Terkunci. Kunci kamar itu telah di ganti. Nelly kesal. Ia berteriak memanggil ibu Ros. Wanita tua tidak mendengar. Dia asyik membawa Nesia berkeliling melihat-lihat dan memperkenalkan isi rumah.
Rumah ini memiliki total luas tanah sebesar 950 meter dengan 10 kamar utama, 10 kamar mandi dengan bathtube, shower terpisah,
lengkap dengan paviliun di sekitar kolam renang mewah, ada banyak sekali fasilitas, seperti ruang bersantai, taman yang indah, dapur dan outdoor longue. dan dapur luas dengan furniture diimpor dari Italia, peralatan Meille¹, countertops stainless², lemari berpernis hitam, serta meja makan cukup untuk 30 orang.
Sebuah studio pribadi milik tuan Gibson, ruang kerja pribadi Opa Kim One, ruang bawah tanah yang hanya diketahui penghuni rumah.
Selain suster Dian dan Bu Ros saja yang boleh dan memiliki kamar di dalam rumah, para asisten dan karyawan di rumah itu memiliki kamar sendiri di sebuah bangunan di belakang rumah. Nesia terkagum-kagum. Siapapun yang berada di dalam kamar di runah itu tidak bakalan tahu dengan kehidupan di luar kamar dan di dalam rumah, selain dirinya sendiri. Kamar-kamar itu kedap suara. Papi dan Mami Gibson juga tinggal di rumah itu. Tetapi karena tugasnya sebagai kepala rumah sakit, dia selalu pulang malam. Papi Gibson bekerja di perusahaan Kim, sebagai Presdir sementara Opa Kim sakit
Nesua heran, mengapa dia diperlakujan sangat istimewa, kamar di tempatinya sangat mewah, melebihi kamar bu Ros selaku kepala rumah tangga di rumah itu, dan suster Dian, dia hanya memiliki kamar sederhana di sebelah kamar Opa. Sedang asisten perawat suster Dian, tidak tinggal di rumah itu kecuali tugas malam menggantikan suster Dian.
Nesia seperti seorang putri raja. "Saya tidak tahu, itu atas perintah Opa Kim One!" sahut Bu Ros, ketika Nesia bertanya tentang fasilitas yang didapatkannya di rumah ini.
Melintasi kolam renang, sebuah paviliun berdiri dengan indah. "Ini kamar tuan Gibson, dia lebih suka tinggal disini dari pada di kamar dalam rumah, dia sangat jarang datang. Oya kamarnya bersebelahan dengan kamarmu", kata Bu Ros. Seorang gadis menghampiri mereka. Wajahnya merah padam penuh amarah. Dia memandang Nesia dengan sinis, tetapi matanya menyorot tubuh Nesia yang mengenakan seragam perawat dari atas kepala hingga ujung kaki. "Hmm. Pembantu baru. Beritahu dia peraturan di rumah ini!" katanya pada Bu Ros.
"Dia perawat Opa Kim!' Bu Ros meluruskan, kalau Nesia bukanlah pembantu. Nelly tak peduli dengan Nesia, bagi Nelly sama saja. Orang bayaran. "Mana kunci kamarku?!" Nelly bertanya dengan angkuh.
"Kunci kamar!?'"
"Iya! iih cepetan, mana?!" Bu Ros memberikan sebuah kunci. Nelly memandang kunci itu. "Cccht! Ini kunci kamar tamu, kunci kamarku!" Nelly mendecak kesal.
"Maaf non, kamar nona sudah tidak ada, barang-barang nona sudah di letakkan di kamar tamu!"
"APA!! Beraninya kamu memindahkan barang-barangku!!" Nelly meraung penuh amarah. Dia sudah kehilangan sopan santun. Ibu Ros adalah ibu keduanya Nelly. Sejak kecil dialah yang mengurusnya, merawat dan menjaganya, menggantikan para pengasuh yang mundur, tidak tahan dengan anak cengeng seperti Nelly.
"Maaf nona, semua atas perintah Opa!"
"Lalu...kamarku di jadikan apa?" Nelly melotot.
"Jadi. ruang tamu!' Sahut bu Ros tegas, Nelly melunak. Tapi bu Ros
"Bukankah kamu sudah ke rumah orang tuamu!" Bu Ros tidak menggunakan kata "Nona" lagi ke Nelly, Ibu Ros juga bisa bertindak keras.
Namun Wajahnya tenang dan berwibawa. Nelly tak bisa membantah lagi. Nelly sudah sering ngambek untuk hal-hal yang kecil dan sering kabur ke rumah orang tuanya. Sampai akhirnya dia pindah rumah karena protes, tidak mendapatkan jabatan di perusahaan. Pindah dari rumah ini adalah keputusannya sendiri, ibu Ros sudah mengingatkannya. Pindah berarti tak bisa kembali ke rumah ini. Itu peraturannya.
Gibson adalah pengecualian.
Nelly tak bisa iri dengannya. Gibson bisa datang dan pergi sesuka hatinya dari rumah itu.
Gibson adalah cucu kandung satu-satunya Opa Kim One. Rumah ini adalah miliknya. Istananya.
Nelly tak berkutik. Melawan ibu Ros sama dengan menentang Opa Kim One.
Nelly berbalik dan berjalan sambil menghentakkan kaki. Di usia 22 tahun. Gadis itu masih belum bisa menjaga sikap dan menjadi dewasa. Dia masih suka frontal dan arogan. Meski Opa Kim One telah memberi sanksi kepadanya.
"Dia Nelly, cucu keponakan Opa!" Bu Ros setelah Nelly sudah jauh.
Gadis itu pasti akan tambah marah. Kalau kamarnya telah jadi kamar tamu. Dan tamu itu adalah Nesia. Orang yang di sebutnya pembantu baru itu adalah tamu istimewa di rumah ini.
Opa Kim One seperti sengaja memasang Nesia sebagai lawan tanding Nelly si gadis manja.
Sejak kecil Nelly sudah tinggal di istana ini. Dia sudah menjadi Princess kesayangan Opa dan Oma Kim. Karena mereka tak memiliki anak atau cucu perempuan. Nelly menjadi anak sekaligus cucu bagi opa dan oma Kim. Nelly mendapat hak-hak istimewa sampai opa Kim menghukumnya. Nelly memiliki banyak pengasuh dan selalu berganti-ganti, karena itu terlalu manja dan arogan. Dia memiliki guru private, pelatih menari. Nelly tidak belajar di sekolah, dua home schooling.
Nelly bukan hanya di sayang, tetapi dimanjakan dengan segala fasilitas yang serba mewah, mobil mewah dengan sopir pribadi.
Dia juga penata rias pribadi sekelas MUA internasional. Pendek kata, gadis itu saking manjanya, mandi saja dia minta di bantu. Rambutnya dicuci dan keramas dilayani seperti salon spa. Barangkali Itulah sebabnya mengapa Nelly jadi tak bisa dewasa.
Begitu berada di rumah orang tuanya yang minim fasilitas dan tidak ada pembantu khusus yang merawatnya. Nelly menyesal. Dia kembali ke Mansion Kim. Tapi sekarang keadaannya sudah berubah. Opa Kim One punya cucu gadis lain, Nesia.
Gadis itu tak sadar, telah menjadi alat untuk mendidik Nelly.
Nelly sekarang punya impian lain. Ayahnya telah membuka matanya. Bagaimanapun dia tak bisa selamanya jadi anak angkat, dia harus menjadi ratu di rumah ini. Dia ingin menguasai istana itu dengan menikahi Gibson. Perjodohan itu ide ayahnya. Mami dan papi Gibson tidak menanggapi perjodohan sepihak itu. "Menantuku bukan gadis manja seperti itu!" Kata mami di depan ibu Ros sambil tertawa lucu. Nelly seperti anak baginya tidak mungkin bisa berubah menjadi menantu.
****
Gibson telah menjalani bedah plastik memperbaiki struktur kulit wajahnya yang terluka. Dia dan Budi sudah kembali ke Indonesia. Nesia tidak ada di rumah. Padahal dia bermaksud berpamitan untuk pulang, kembali rumah Opa Kim One.
Gibson kecewa. Dia belum sempat mengenal istri darurat nya lebih dekat, saat itu dia hanya berpikir bagaimana cara melindungi Budi dan Nesia dari kejaran musuh-musuhnya.
Pernikahan itu mungkin adalah sebuah sandiwara. Tetapi cinta yang tumbuh di hati Gibson adalah nyata. Gibson menyayangi gadis yatim piatu itu dengan tulus. Tak ada kabar dari Nesia. Mungkin dia sudah di terima bekerja di rumah sakit besar seperti impiannya.
Gibson sudah merasa labih baik. Sekarang ia sudah bisa berjalan dengan bantuan satu tongkat penyangga. Tapi dia sehat lahir batin.
Saatnya pulang dan menyusun rencana baru. Memberikan kejutan kepada musuh-musuhnya.
______
¹Peralatan Miele adalah perlengkapan rumah tangga mewah dari Jerman. Jerman