Jaemin mengajak Safitri duduk tidak jauh dari kelas Safitri, Mereka jadi pusat perhatian orang yang berlalu lalang.
"Kak Jaemin ingin bicara apa?" Safitri menatap wajah Jaemin dari samping.
"Aku ... enghhh ... bisakah kita lebih dari sekedar berteman Safitri?" Tanya Jaemin.
"Maksud kakak?" Safitri menatap Jaemin ia tidak mengerti maksud Jaemin.
"Maksudku ... aku ... aku ... maukah kamu jadi pacarku?" Mata Jaemin menyorot tepat ke dalam manik mata Safitri yang juga tengah menatapnya.
Mulut Safitri, ternganga, apa yang diminta Jaemin sungguh tidak pernah diduganya sama sekali, akan ke luar dari mulut seorang Jaemin Lelaki paling diidamkan wanita, di seantero kampus.
"Safitri ... " Jaemin ingin meraih jemari Safitri, tapi Safitri menyembunyikan telapak tangan ke balik tasnya. Cincin kawin bermata berlian di jari manisnya terlihat gemerlap, menyadarkan Safitri tentang statusnya. Cincin kawin itu tidak pernah ia lepas.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com