"Hah?" Mu Qianxun mengerutkan kening pada wortel yang diletakkan di depannya, "Aku tidak suka bau wortel, baunya sangat kuat."
Ou Zun pun terdiam. Pandangan matanya tertuju pada kulit putih Mu Qianxun, leher dan lengannya yang terbuka terlihat ramping dan jernih. Padahal, kemarin ia sendiri melihatnya makan pia kacang. Hati Ou Zun pun tenggelam ke dasar jurang dalam sekejap. Mu Qianxun alergi parah terhadap kacang, begitu menyentuhnya sedikit saja, bisa menimbulkan ruam merah.
Ou Zun masih ingat pertama kali Mu Qianxun alergi dan membuatnya panik. Saat itu, dokter sempat mengatakan tidak ada cara untuk menyelamatkannya. Dan ruam merah di wajah dan tubuhnya membutuhkan waktu berhari-hari untuk menghilang. Jika orang di depannya adalah Mu Qianxun, tubuhnya tidak mungkin tidak bereaksi sama sekali.
Ou Zun diam-diam mengepalkan tinjunya, dan cahaya redup melintas di matanya.
Gelap.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com