Selama beberapa waktu ini memang menjadi saat yang paling sulit dalam hidup Pei Xiaoxiao.
Berada di luar negeri, di tempat asing.
Dan ia telah menelepon keluarganya beberapa kali untuk bisa kembali sembari menangis, tetapi tidak ada yang menjawab panggilannya.
Bagaimanapun, ia selalu berpikir jika dirinya telah benar-benar ditinggalkan oleh orang tuanya.
Sekarang setelah ia kembali mengalami kecelakaan, orang tuanya juga telah membuat rencana dan meninggalkannya sendirian.
Tapi tanpa diduga, di tengah malam yang begitu larut ini, Tian Yi tiba-tiba datang.
"Bu…"
Begitu ia melihat Tian Yi, emosi Pei Xiaoxiao seketika runtuh.
Semua keluhan yang ia rasakan hari ini meledak dan ia menangis seperti anak kecil.
Tian Yi juga memeluknya erat. Kini, ibu dan putrinya sama-sama menangis.
Setelah lelah menangis, Tian Yi menyeka air matanya dan air mata Pei Xiaoxiao, "Xiaoxiao, kenapa kamu begitu bodoh!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com