Xin Liao membelalakkan mata dengan galak Mu Qianxun yang duduk di sana, yang kelihatan sudah tidak peduli, lalu mulai menjelaskan dengan terburu-buru, "Direktur Gao, dalam hal ini aku benar-benar tidak ada niat untuk menipu. Sebenarnya karena memang kedua anak perempuan di keluarga kami itu tidak bisa dijodohkan dengan keluarga Gao."
"Bagaimana bisa kedua anak perempuanmu itu tidak bisa dijodohkan, tapi anak haram ini bisa? Xin Liao, kalau hari ini kamu tidak memberiku sebuah penjelasan yang masuk akal, aku tidak akan mendiskusikan soal urusan kerja sama," ujar Wu Chun dengan setengah berteriak.
Xin Liao tidak punya pilihan lagi selain menjelaskan semuanya. "Tidak ada jalan keluar dalam masalah ini. Anak perempuanku yang paling bungsu masih belum cukup umur. Anak yang tertua sudah akan ditunangkan dengan Ou Zun dari keluarga Ou. Dua hari lagi mereka akan berkunjung untuk membicarakan soal perjodohan."
"Jadi untuk urusan pernikahan yang ini, aku hanya bisa membawa Qianxun datang. Aku juga ingin bekerja sama dengan keluarga Gao. Direktur Gao, coba anda pikir-pikir, setelah Xianglian dinikahkan dengan Ou Zun maka aku dan Anda adalah kerabat. Dan dengan begini adalah hal yang menguntungkan, apa masih butuh aku jelaskan keuntungannya?"
Mu Qianxun yang ada di samping Xin Liao sedikit menyipitkan matanya. Kelihatannya dia memahami sesuatu. Jadi ternyata... Xin Liao berpikir kalau Ou Zun ingin dijodohkan dengan Xin Xianglian? Jadi ternyata... Ini adalah sebuah kesalahpahaman yang begitu besar? Batinnya.
Jadi… Xin Xianglian akan bertunangan dengan Ou Zun. Sementara Xin Xiangsi belum cukup umur, jadi tidak bisa dijodohkan dengan Gao Wen. Maka, aku boleh-boleh saja? Aku juga belum cukup umur! Batin Mu Qianxun lagi.
Jadi dengan begitu, Mu Qianxun bisa melihat seperti apa posisinya di mata Xin Liao. Dia berpikir kalau ayahnya beranggapan ketika menikahkan Xin Xianglian dengan Ou Zun, status dan posisinya akan naik. Sehingga dia tidak rela menikahkan Xin Xiangsi dengan anak dari keluarga Go yang posisinya berada di bawahnya. Lebih baik mengorbankan dirinya untuk menikah dengan Gao Wen, sementara Xin Xiangsi akan mendapatkan pria dari keluarga yang memiliki posisi tinggi juga. Dan seperti yang diduga-duga, dia adalah orang yang bakal dibuang.
Setelah Xin Liao menyelesaikan perkataannya, Gao Cheng, Wu Chun dan juga Gao Wen pun langsung membatu. Lalu, Tuan Gao yang terlebih dahulu membuka suara, "Jadi maksudmu, orang yang diinginkan Ou Zun untuk dijodohkan dengannya itu adalah anak perempuanmu?"
Tuan Muda keluarga Ou ingin dijodohkan dan yang menyebarkan berita ini adalah Ou Zun sendiri. Akan tetapi, tanggalnya belum ditentukan dan semuanya juga tidak tahu dengan siapa tepatnya dia akan dijodohkan. Namun, ternyata itu adalah Nona Muda keluarga Xin.
Gao Cheng menebak-nebak dan memperhitungkan dalam hati, apakah memang orang yang akan dijodohkan dengan Ou Zun benar-benar Xin Xianglian. Jadi, meskipun Mu Qianxun adalah seorang anak haram, dia juga tetaplah anak perempuan keluarga Xin. Secara tidak langsung nantinya mereka akan memiliki hubungan dengan keluarga Ou.
Tetapi... apa Tuan Muda keluarga Ou benar-benar akan dijodohkan dengan anak perempuan keluarga Xin? Soal hal ini masih harus diselidiki dulu, batin Gao Cheng.
"Begini saja, kita biarkan Gao Wen dan Qianxun untuk bersama dulu. Dan untuk perkara perjodohan, Direktur Xin, tidak peduli seperti apa pun, Qianxun tetaplah anak perempuanmu. Kalau Gao Wen dan Qianxun akan benar-benar berjalan terus hingga ke jenjang pertunangan, aku berharap di upacara pertunangan mereka, kamu mengakui Qianxun sebagai anak perempuanmu. Keluarga kami bisa menerima seorang gadis haram, tapi tidak bisa menerima seorang gadis haram yang tidak diakui!" tutur Gao Cheng setelah memikirkan semuanya dengan berhati-hati.
"Pasti! Aku pasti akan membuatmu puas dengan hubungan besan di antara keluarga kita berdua, dan membuat seluruh orang di ibu kota ini mengetahuinya."
Saat mendengar berita Ou Zun yang akan ditunangkan dengan Xin Xianglian, Wu Chun juga terdiam. Sepertinya memahami dan menyetujui perkembangan tentang persoalan ini dalam diam.
Sementara itu, Mu Qianxun melihat orang-orang di dalam satu ruangan ini berdiskusi dengan begitu harmonis. Mereka sama sekali tidak menjadikannya sebagai tokoh utama dalam pembicaraan itu dan tidak menganggapnya penting.
Mu Qianxun lalu bangkit berdiri dengan suara pelan. Dia menatap Xin Liao sambil tersenyum, lalu berkata, "Ayah, apa kamu ingat berapa usiaku?"
"Kamu…" ujar Xin Liao sembari menatap Mu Qianxun dengan tatapan tidak mengerti.
Mu Qianxun pun tersenyum cemerlang dan berkata, "Ayah, mungkin kamu melupakannya. Aku juga belum cukup umur…"
Setelah mengatakannya, Mu Qianxun memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Dia pun berjalan keluar dengan sangat percaya diri.