Sementara itu, raut wajah Bo Jingchuan benar-benar sangat muram. Shen Fanxing bahkan dapat melihat pembuluh darah samar yang tercetak di dahinya yang mulus. Bibir Shen Fanxing merapat melihat hal itu. Mengenai masalah yang melibatkan Qi Mingchu sebelumnya, Bo Jingchuan mendiamkan dirinya selama dua hari dengan ekspresi dinginnya.
"Aku hanya tidak ingin membiarkan diriku terlalu merugi. Selain itu, aku benar-benar korban kali ini," ucap Shen Fanxing. Ia memang tidak merencanakan apa pun kali ini. Tidak peduli seberapa sering ia merencanakan sesuatu, semuanya tidak akan mempertaruhkan kesucian dirinya sendiri. Ia semakin tahu siapa dirinya saat ini.
Bo Jingchuan memejamkan matanya erat-erat. Ia mencoba untuk menekan semua emosi yang membuncah dari hatinya, namun rasa ketidakberdayaan yang lebih dalam justru semakin menyebar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com