Tingkat kesulitan dari kata 'lumayan' yang terlontar dari mulut Bo Jingchuan benar-benar tidak bisa dibayangkan. Shen Fanxing terus memiliki kekhawatiran dalam hatinya. Walaupun ia ingin mengalihkan sedikit perhatiannya, tapi tetap saja tidak bisa. Untungnya saat sore hari, datanglah dua wanita muda dengan wajah penuh riasan dan merona yang mengalihkan perhatiannya.
Bo Anxi menarik Yuan Muchun berjalan mendekat dan bertanya pada Shen Fanxing, "Kak… kakak ipar, apa kamu sudah lebih baik?"
Bo Anxi membawa sekeranjang buah. Ia mencondongkan tubuhnya dan meletakkan keranjang tersebut di meja samping ranjang pasien, lalu tersenyum kepada Shen Fanxing. Shen Fanxing sendiri tersenyum tipis, kemudian ia memandang Yuan Muchun di samping Bo Anxi. Yuan Muchun memegang seikat besar bunga lili di tangannya, ketika melihat Shen Fanxing memandang ke arahnya, wajahnya langsung menjadi merah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com