Sejak awal, Bo Jingxing sudah mengetahui bahwa ia tidak bisa menghindari ini. Ia pun sudah menangis di dalam hatinya, Tuhan tahu kesalahan apa yang ia lakukan selama hidupnya.
"Kak, aku juga tidak menyangka tiba terjadi masalah seperti ini…" ucap Bo Jingxing.
"Tiga kalimat, apa yang terjadi?" tanya Bo Jingchuan sambil menatap Bo Jingxing dengan tajam.
"Aku menemani kakak ipar makan."
"Qi Mingchu datang mengobrol dengan kakak ipar."
"Ai Sha berlari mengatakan kakak ipar merayu tunangannya!" Bo Jingxing sama sekali tidak berhenti, seolah tiga kalimat itu terus berulang di kepalanya ratusan kali.
Mendengar hal itu, Bo Jingchuan memicingkan matanya dan kembali bertanya, "Jadi, yang menamparnya adalah Ai Sha dan yang melukai kakinya juga Ai Sha?"
"Ya!" Bo Jingxing mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com