"Kau sudah tahu bahwa dia adalah seekor serigala putih yang tidak tahu berterima kasih, lebih baik kau meninggalkannya di panti asuhan saat itu. Untuk apa memedulikan hidup dan matinya di masa depan?"
Qiao Ruhai tertegun selama beberapa detik dan berkata dengan alis mengerut, "Kau bilang Anxin masuk rumah sakit karena Qiao Mianmian?"
"Siapa lagi kalau bukan dia!" Lin Huizhen sangat marah hingga menggertakkan gigi. "Putri yang kau besarkan dengan baik, sekarang menunggangi kepala kita untuk menghasilkan banyak keuntungan."
"Bagaimana mungkin." Qiao Ruhai langsung menyangkalnya. "Apakah ada kesalahpahaman? Bagaimana Mianmian bisa begitu marah hingga membuat Anxin masuk rumah sakit? Kau barusan juga mengatakan bahwa Mianmian sudah menemukan orang tua kandungnya, apakah yang kau katakan itu benar?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com