"Nyonya Bai, aku, aku bisa ..." Kegelisahan dan kegugupan muncul di wajah Qiao Anxin. Ia menggigit sudut bibirnya. Dengan mata yang dipenuhi dengan kecemasan dan kehati-hatian, Qiao Anxin melanjutkan perkataannya, "Apakah aku boleh memanggilmu Ibu?"
"Tentu saja boleh, kita memang ibu dan anak." Nyonya Bai melihat Qiao Anxin menangis hingga hidungnya memerah, wajahnya juga dipenuhi oleh air mata. Nyonya Bai menghela napas dan tidak tahan untuk mengulurkan tangan untuk menghapus air mata di wajah Qiao Anxin. "Anxin, jadi apakah kau bersedia mengakuiku sebagai ibu kandungmu?"
"Ya!"
Qiao Anxin menganggukkan kepala, matanya yang berair menatap Nyonya Bai sebentar, lalu membuka mulutnya, dan memanggil dengan lembut, "Ibu."
Begitu panggilan ini terdengar, mata Nyonya Bai juga basah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com