"..." Qiao Mianmian tidak bisa berkata-kata.
Qiao Mianmian tiba-tiba baru sadar. "Mo Yesi, kau tidak mungkin cemburu lagi, kan? Bukankah aku sudah bilang padamu, aku tidak ada apa-apa dengan Kak Bai. Apalagi, dia juga sudah tahu kita berpacaran, bagaimana mungkin dia masih memiliki perasaan terhadapku. Apakah kau begitu tidak mempercayai temanmu?"
"Itu sulit di katakan." Pada awalnya, Mo Yesi juga tidak begitu sensitif. Tapi begitu teringat Gong Zeli, rona wajah Mo Yesi sedikit tidak baik.
"..." Qiao Mianmian terdiam.
"Kalau begitu, kau ingin aku berbuat apa, agar kau benar-benar bisa tenang? Apakah kau ingin mengikatku di sisimu selama 24 jam, dan hanya menemanimu seorang diri?" Qiao Mianmian bertanya dengan nada yang sangat tidak berdaya.
Siapa sangka Mo Yesi justru mengangguk dan berkata, "Aku pernah berpikir seperti itu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com