"Oke." Mo Yesi juga tidak melanjutkan topik pembicaraan tadi. Mo Yesi mengambil sumpit dan mengambil ayam Kung Pao yang dimasukkan Qiao Mianmian ke dalam mangkuk.
"Bagaimana?" Qiao Mianmian menatap Mo Yesi dengan penuh harapan. "Apakah ayamnya terlalu matang? Apakah bumbunya sudah cukup meresap?"
Qiao Mianmian masih percaya diri dengan keterampilan memasaknya. Meskipun keterampilan masaknya tidak sebanding dengan koki profesional, tapi setidaknya sudah mencapai tingkat yang cukup baik. Terutama sepiring ayam Kung Pao ini merupakan salah satu masakan khasnya. Qiao Mianmian pernah dua kali membuatkan untuk Su Ze sebelumnya. Su Ze bahkan sampai terus memujinya.
Mo Yesi mengunyah dengan hati-hati. Setelah makanan di mulutnya tertelan, Mo Yesi baru menoleh menatap Qiao Mianmian dan berkata, "Lezat."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com