Mo Yesi ternyata melakukan ini di depan banyak orang ...
Qiao Mianmian sangat pemalu. Meskipun ia sudah mencoba untuk perlahan menerima kedekatan Mo Yesi, ia masih sedikit tidak terbiasa untuk menunjukkan kasih sayang di depan umum. Untungnya, Mo Yesi juga tahu diri. Mo Yesi hanya memberikan kecupan ringan di bibir Qiao Mianmian dan dengan cepat melepaskannya.
Nyala api berkedip-kedip di mata Mo Yesi yang berwarna gelap, dalam, dan menawan. Saat ia melihat wajah Qiao Mianmian yang memerah hingga tampak seperti bunga mawar merah mekar sepenuhnya, suara Mo Yesi sedikit teredam saat ia berkata, "Terima kasih, Nyonya Mo."
Qiao Mianmian bisa merasakan ada beberapa mata yang tertuju padanya di sekeling. Ia membenamkan kepalanya di pelukan Mo Yesi dengan sedikit malu dan jantungnya berdegup kencang saat memikirkan ciuman barusan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com