Ya Tuhan, kenapa tiba-tiba sudah sampai waktu satu minggu? Aku sama sekali belum siap! pekik Qiao Mianmian dalam hati.
"Aku… Aku…"
"Tidak boleh mencari-cari alasan apapun lagi," Mo Yesi memotong perkataan Qiao Mianmian dengan dominan dan menatapnya dengan mata bersinar, seolah-olah sedang menatap sebuah mangsa khusus, "Aku tidak ingin mendengarnya. Aku sudah menunggu satu minggu penuh. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi."
"Mo Yesi, aku…" Qiao Mianmian mulai panik.
Sebaliknya, mata Mo Yesi yang membara itu menunjukkan bahwa ia tidak berniat untuk menunda apapun. Ia mengucapkan kata demi kata dengan tegas, "Sayang, aku menginginkanmu. Tidak peduli kau bersedia menerima atau tidak, malam ini aku ingin membuatmu menjadi Nyonya Mo yang sesungguhnya."
———
Setelah melewati perjalanan, mereka akhirnya tiba di Lushan Bieyuan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com