webnovel

Aku Ingin Tetap Melahirkan Anak Ini

Éditeur: Wave Literature

Dunia Mo Yesi telah hilang selama dua puluh tahun dan ia pikir ia sudah terbiasa hidup dalam kegelapan. Jika ia tidak pernah merasakan cahaya dan kehangatan, mungkin ia akan terus terbiasa dengan hidupnya yang seperti ini. Namun, setelah ia mengalami kejadian yang sangat indah seperti semalam, ia tidak pernah ingin kembali ke dunianya yang gelap. Jika wanita itu benar-benar penyelamatnya, ia harus mendapatkan wanita itu bagaimana pun caranya.

———

Qiao Mianmian menyeret tubuhnya yang kelelahan keluar dari hotel. Begitu ia keluar dari gerbang, ia menerima telepon dari Qiao Anxin.

"Kak," panggil Qiao Anxin dengan suara lembutnya dari ujung telepon, "Ayo kita bicara."

Qiao Mianmian meremas ponselnya dengan erat. Ia mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata dengan dingin, "Aku tidak punya hal apapun untuk dibicarakan denganmu."

"Benarkah?" Qiao Anxin tersenyum lembut. "Bahkan, jika itu ada hubungannya dengan Qiao Chen, Kakak juga tidak mau membicarakannya?"

Wajah Qiao Mianmian tiba-tiba berubah saat mendengar nama Qiao Chen. Ia menggertakkan gigi dan bertanya dengan geram, "Apa maksudmu, Anxin?"

Qiao Anxin tidak memberikan jawaban yang sesuai dengan pertanyaan Qiao Mianmian. Ia malah tersenyum dan berkata, "Kakak, aku akan menunggumu di Hotel Mingyue. Aku tidak bisa meninggalkan hotel sebelum bertemu denganmu."

———

Saat Qiao Mianmian tiba di restoran hotel, Qiao Anxin sedang duduk menunggu di dalam ruangan. Wajahnya dirias dengan cantik dan ia mengenakan gaun hitam pendek yang pas dengan tubuhnya. Rambutnya sedikit keriting dan ada aroma parfum yang menguar samar-samar dari tangannya. Begitu ia melihat Qiao Mianmian, ia sedikit tersenyum dan berkata dengan lembut, "Kakak sudah ada di sini? Silahkan duduk."

Qiao Mianmian hanya berdiri di samping meja dan menatap Qiao Anxin dengan dingin. Namun, Qiao Anxin tidak memperdulikan Qiao Mianmian. Ia mengeluarkan selembar cek dari tasnya dengan tenang dan anggun, lalu meletakkannya di atas meja.

"Kakak, ini cek bernilai 10 juta Yuan. Aku yakin uang ini akan cukup bagimu untuk hidup sampai seumur hidupmu," kata Qiao Anxin. Ia mengangkat kepalanya dengan sedikit kesombongan di antara alisnya. Kini, ia merasa lebih unggul. "Aku tahu Qiao Chen memerlukan banyak uang untuk pengobatannya. Sekarang kau hanya bisa mengandalkan penghasilan dari syuting dan terlihat sangat menderita. Dengan uang ini, kau dan Qiao Chen bisa hidup dengan sedikit lebih mudah."

Qiao Mianmian memandangi cek di atas meja tanpa ekspresi di wajahnya.

"Kakak, mari kita bicara terus terang tanpa ada yang ditutup-tutupi lagi. Mari membicarakan apa yang harus dibicarakan." Qiao Anxin tersenyum. Ia mengulurkan tangan untuk menyentuh perutnya dan berkata, "Tadi malam, kau pasti sudah mendengarnya. Aku mengandung anak Kak Aze. Aku ingin tetap melahirkan anak ini. Tapi, sebelum itu, kau dan Kak Aze harus membatalkan pertunangan kalian. Jika tidak, aku dan anakku tidak akan bisa bersamanya. Kau juga tahu, Kak Aze akan mengambil alih keluarga Su. Jadi, aku harap kau dapat berinisiatif untuk pergi ke rumah Su dan mengusulkan untuk membatalkan pertunangan kalian."

Qiao Mianmian tidak merasa marah meski mendengar semua perkataan Qiao Anxin yang tidak tahu malu. Sayangnya, mungkin semua emosi itu telah dilepaskannya tadi malam. Saat ia mendengar kata-kata ini lagi, ia merasa konyol dan ironis. Sudut bibirnya pun terangkat dengan sinis saat ia bertanya, "Qiao Anxin, apakah Su Ze tahu apa yang kau lakukan?"

Tadi malam, Qiao Anxin meyakinkan Su Ze bahwa ia hamil. Namun pria itu tampaknya tidak terlalu bahagia. Jelas, anak ini adalah kecelakaan bagi Su Ze karena ia akan segera mengambil alih kekuasaan keluarga Su. Sebelum itu, ia pasti tidak akan mengungkapkan hubungannya dengan Qiao Anxin. Bagaimanapun juga, masalah ini memalukan dan pasti akan mempengaruhi reputasi pribadinya.

Su Ze pasti tidak tahu bahwa Qiao Anxin sendiri yang mencari Qiao Mianmian untuk membicarakan hal ini. Benar saja, wajah Qiao Anxin seketika berubah dan ia mulai tampak sedikit gelisah.

"Qiao Mianmian, tolong lepaskan Kak Aze. Orang yang disukai Kak Aze adalah aku dan dia sudah lama tidak mencintaimu lagi. Jika bukan karena perjodohan kedua keluarga, apakah kau kira Kak Aze akan memilihmu? Qiao Mianmian, kau mendominasi seorang pria yang tidak mencintaimu. Apakah itu menarik?"

Chapitre suivant