"Yang Mulia... Aku bersalah kepadamu dan kepada Darius. Aku meminta maaf. Tolong lepaskan anak perempuanku. Ia telah banyak menderita...." Tiba-tiba terdengar suara pilu Arreya memecah keheningan.
Lamunan Therius seketika tergugah ketika melihat Putri Arreya menjatuhkan diri berlutut di depan Ratu Ygrit. Wanita cantik itu menangis tersedu-sedu, tetapi air matanya sudah tidak bisa keluar.
Sepertinya Arreya memang telah menghabiskan begitu banyak air matanya menangis selama beberapa minggu terakhir sehingga ia tidak dapat meneteskan air mata lagi. Namun demikian isak tangisnya terdengar mengiba dan sangat memedihkan hati.
Sang putri yang terkenal akan ketangguhannya itu kini berlutut dan menghiba di depan musuhnya, demi meminta pengampunan agar anak perempuannya dilepaskan.
Ratu Ygrit menatap Arreya dengan pandangan penuh kebencian. Ia lalu mengangkat wajahnya dan menatap Therius.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com