webnovel

Dasar Laki-Laki Tidak Punya Perasaan

Therius membungkuk sedikit hendak mencium bibir merah itu dengan selembut mungkin, agar yang empunya tidak terbangun.

Namun...

Belum sempat kedua bibir mereka bertemu, tiba-tiba saja sepasang mata topaz Emma terbuka.

Kedua mata Therius seketika membelalak lebar sekali.

Habislah aku, keluhnya dalam hati.

Therius sungguh terkejut melihat sepasang mata topaz Emma tiba-tiba terbuka dan menatapnya dari jarak begitu dekat.

Untuk sesaat ia terpaku.

Pemuda itu menelan ludah dengan susah payah.

Sebenarnya, sebagai pangeran putra mahkota dan pemimpin di kapal ini, ia bisa saja bertindak sewenang-wenang dan tidak usah mempedulikan protes Emma.

Tetapi ia memikirkan urusan jangka panjang dan dari sudut mana pun rasanya ia yang akan rugi jika bersikap kasar kepada Emma karena hal itu hanya akan membuat sang putri semakin membencinya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com

Chapitre suivant