webnovel

Sakit...Nikmat...

Apa dia tidak melihatku? Astaga! Sempurna! Seperti Wina! batin Revan. Tapi Angel sedikit lebih seksi karena Wina sedikit tomboy sedangkan Angel sangat feminin. Revan melihat wajah cantik Angel dengan bibir berwarna pink yang tidak tebal tapi very kissable. Dadanya yang indah terlihat pas dan menantang. Perutnya rata dan Glekkk! Revan kembali menelan salivanya saat melihat bagian intim Angel yang terlihat montok. Revan tanpa sadar mendekati Angel lalu memutar tubuh istrinya itu menghadap cermin.

" Ahhh!" ucap Angel pura-pura terkejut.

" Apa kamu sengaja menggodaku?" tanya Revan pelan dengan tangan melingkar di perut istrinya.

" Ak...aku tidak menggodamu! Ak...aku tidak tahu kalo ka...kamu ada disini!" jawab Angel gugup.

" Kamu membangunkan sesuatu yang telah lama tertidur!" bisik Revan lagi, tangannya mengusap-usap perut Angel. Angel menahan desahannya merasakan getaran tubuhnya akibat sentuhan itu.

" Ak...aku minta maaf!" kata Angel terbata.

" Apa kamu tahu apa akibatnya?" bisik Revan lagi. Angel menggigit bibirnya lalu dengan gemetar memegang kedua tangan Revan.

" Ma...maaf!" sahut Angel sekali lagi. Deru nafas mereka terdengar saling bersahutan, Revan mencium bau harum tubuh Angel dan sangat memabukkan dirinya. Angel merasa dadanya berdebar dan tubuhnya bergetar saat tangan Revan terus menyentuh kulit perutnya dan mengusap-usap lembut disana.

" Ma...sssss! Tol...longggg! Hen...ti...kan!" pinta Angel merasa birahinya sudah menguasainya.

" Hentikan apa? Ini?" tanya Revan yang semakin mengusap lembut perut Wina dan turun ke daerah intimnya.

" Ahhhh!" akhirnya desahan Angel lolos juga dari bibirnya tanpa malu. Dia memang saat ini dengan sengaja tidak menahannya agar Revan terpancing mendengar suaranya. Revan memang terpancing akibat desahan istrinya, tanpa memutar Angel, Revan meletakkan tangannya di dada dan daerah inti milik Angel. Kulit tangan Revan langsung berdesir menyentuh kedua benda itu. Tanpa menunggu lagi, Revan meremas keduanya dengan keras tapi penuh kelembutan.

" Ahhhh, Masss!" desahan lolos dari bibir Angel, tangannya yang kiri memegang tengkuk Revan dan yang kanan meraba bibir Revan dengan kedua mata terpejam. Revan mengulum jari-jari tangan Angel di mulutnya sambil memilin puncak dada Angel dan mengusap bagian bawahnya.

" Ssshhhh!" desis Angel. Angel tidak tahan lagi, dia memutar tubuhnya lalu melumat bibir Revan. Revan tahu jika istri kecilnya itu sangat menginginkan dirinya dan Revan tidak memungkiri jika dirinya juga terpancing gairah. Revan membalas lumatan Angel dengan sangat lembut. Mereka saling hisap dan jilat hingga bertukar saliva dan hampir kehabisan oksigen.

Mata mereka saling bertatapan dan terlihat kilatan gairah di dalamnya. Angel membuka satu persatu kancing kemeja Revan lalu melepasnya begitu saja. Angel melihat dada bidang suaminya dan otot tubuh Revan yang keras. Angel menelan salivanya walau dia pernah melihatnya tapi tidak dengan jarak sedekat ini. Angel melihat Revan dan seakan meminta izin untuk menyentuhnya. Karena Revan hanya diam saja, Angel meraba dan mengusap dada keras suaminya, lalu mengecupnya dengan lembut. Revan menahan desahannya karena perbuatan Angel. Angel melihat 2 benda kecil berwarna kecoklatan dan sedikit berbulu di dada suaminya. Dengan pelan Angel memilin, lalu dengan sedikit ragu dia memainkan dengan lidah dan mulutnya.

" Hmmm!" Revan menggeram merasakan desiran mengalir dalam tubuhnya merasakan permainan istrinya. Angel suka mendengar geraman Revan, itu berati Revan merespon sentuhannya. Tanpa menunggu lama, Angel memainkan benda itu dengan tangan, lidah dan mulutnya. Beberapa saat kemudian tangan Angel merayap membelai perut sixpack suaminya. Keras sekali! batin Angel.

" Hmmmm!" geraman kembali dilakukan Revan karena tangan nakal Angel. Angel melumat bibir Revan sambil tangannya bergerak nakal. Tangan Angel turun kebawah masuk ke dalam celana Revan membuat pria itu terkejut karena aksinya. Revan hanya diam memejamkan matanya merasakan sentuhan tangan kecil Angel yang memegang juniornya yang telah tegang.

" Kamu tegang, Mas!" kata Angel pelan disela ciuman panas mereka. Angel melepaskan ciuman mereka lalu menarik tangannya untuk melepaskan ikat pinggang dan membuka kait celana itu. Revan hanya membiarkan saja keinginan istrinya itu, dia ingin tahu sampai dimana keberanian istri kecilnya itu. Angel menarik ke bawah celana suaminya hingga ke mata kaki dan membuat dia bersimpuh. Dilihatnya tonjolan dicelana dalam Revan, membuat jantungnya berdetak kencang. Perlahan dengan tangan bergetar Angel menarik boxer Revan dan terlihatlah junior Revan yang berukuran tebal dan panjang tepat di depan matanya. Astaga! Apakah ini akan muat di dalam milikku yang kecil? batin Angel menelan salivanya melihat milik suaminya. Revan terkekeh dalam hati menatap wajah tegang istrinya. Apa baru kali ini kamu melihat yang seperti itu? Apa sebelumnya kecil-kecil? batin Revan. Apa ada yang salah?" goda Revan.

" Ah? Oh, nggak!" jawab Angel malu.

" Kamu mau?" tanya Revan vulgar. Angel terkejut mendengar pertanyaan vulgar dari Revan. Angel segera menganggukkan kepalanya dan memegang bagian pangkalnya. Angel memainkannya dengan lembut membuat Revan memejamkan matanya karena merasakan kenikmatan itu.

" Yes, baby! You so good!" racau Revan yang terlena dengan permainan Angel yang masih dirasakan seperti amatiran. Angel berusaha membuat Revan senang walau dia masih terlihat kaku dan sesekali merasa akan muntah karena ukuran milik Revan. Revan melepaskan miliknya dan memainkannya karena dia merasa ingin meledak

" Akhhhh!" erang Revan lalu disemprotkannya cairan kentalnya ke arah Angel yang telah membuka mulutnya. Angel menelan cairan Revan dan berlari ke wastafel karena ingin muntah. Revan mengejar istrinya dan berdiri di belakang istrinya.

" Maaf aku muntah!" kata Angel dengan wajah sedih, Revan hanya diam menatapnya datar. Angel memutar tubuhnya lalu Revan menaikkan istrinya di atas meja wastafel. Revan mengusap dahi, mata, hidung, berhenti di bibir dan memasukkan ibu jarinya agar dihisap Angel dan memainkannya di dalam. Lalu turun ke dagu, leher, dada, perut dan meremas inti Angel. Angel mendesah akibat sentuhan itu. Reva mencium dan melumat bibir seksi Angel, tangannya meremas keras dada Angel.

" Akhhh! Sakit, Mas!" ucap Angel di sela ciuman panas mereka. Revan semakin bergairah, kini dia telah menggigit telinga dan lehernya hingga meninggalkan kissmark dimana-mana.

" Ahhhh, Masss!" desahan Angel memenuhi ruangan itu akibat permainan Revan di dada Angel. Setelah beberapa lama, tangan Revan mengangkat kedua kaki Angel agar naik ke atas membuat Angel bersandar di kaca dan memperlihatkan liang indahnya. Indah! batin Revan. Wajah Angel merona merah saat Revan menatap miliknya dengan tajam. Tangan Revan meraba lalu meremasnya keras.

" Ahhh, Mas! Sakittt!" kata Angel. Jari Revan masuk ke wilayah inti Angel dan bermain disana dengan pelan. Angel memeluk Revan karena kaget dan Revan menambah lagi di sana.

" Ahhh, Masss!" kata Angel menggeram.

" Ah, Masss...aku mau pipisssss...lepassss!" kata Angel yang akan mendapatkan pelepasannya.

" Pipis aja!" kata Revan mempercepat gerakannya ditempat Angel mengatakan mau pipis.

" Akhhhhhh!" teriak Angel beberapa saat kemudian merasakan nikmatnya pelepasan keduanya dan keluarlah cairan itu membasahi jari Revan.

" Maaf, Mas! Aku nggak sengaja!" kata Angel malu dan tubuhnya terasa lemas.

" Aku mau bersihkan dulu!" kata Angel tapi dia merasa tidak punya tenaga.

" Itu adalah kenikmatan dunia!" bisik Revan, lalu dia mendorong betis Angel agar liangnya terlihat sempurna, lalu dia memainkan bibir dan lidahnya disana. Angel meracau-racau sambil menjambak rambut Revan, dia merasakan kenikmatan yang lain hingga menekan kepala Revan untuk meminta lebih. Revan tahu yang diinginkan istrinya, dia memanjakan istrinya itu hingga Angel kembali mengeluarkan cairannya, kali ini Revan menghisapnya hingga habis.

" Itu kotor Mas!" kata Angel malu.

" Manis!" jawab Revan, membuat pipi Angel bersemu merah. Revan mengangkat tubuh Angel ke atas ranjang dan memposisikan dirinya di antara paha Angel.

Chapitre suivant