webnovel

Donna dan Nick (++)

Dada Nick berdetak kencang, karena tangan Donna menyentuh miliknya yang seketika menegang.

" Hahaha! Apa lo tegang Nick?" goda Donna dalam keadaan mabuk, tangannya sempat menyentuh milik Nick. Shiitttt! batin Nick. Donna meminum wine itu lagi lalu melihat Nick, dengan pelan Donna naik ke atas kursi dan akan naik ke pangkuan Nick. Nick mencoba untuk menahan Donna, tapi Donna memaksa hingga Nick hanya diam saja. Jari telunjuk Donna menelusuri wajah Nick dan berhenti di bibir Donna.

" Lo ternyata tampan juga!" ucap Donna.

" Lo mabuk , Don!" ucap Nick.

" Diam, Nick! Hiksss! Oopss!" ucap Donna. Lalu Donna mengecup bibir Nick dengan cepat tanpa Nick sadari. Mata Nick membulat sempurna, dia sebenarnya tidak ingin memanfaatkan keadaan Donna yang mabuk, tapi tubuhnya tidak bersimulasi dengan hatinya. Nick membalas ciuman Donna dan mereka saling memainkan bibir dan mulut dengan penuh gairah. Tangan Nick mulai menjalar kemana-mana dan Donna merasa sesuatu yang lama tidak dia rasakan. Bebebrapa deesahan lolos dari bibir sexy Donna yang sedang bersatu dengan bibir Nick. Nick memundurkan lalu menurunkan sandaran kursinya kebawah kemudian membalik tubuhnya hingga Donna berada di bawah. Dengan penuh nafsu Nick menarik dalaman Donna dan mereka melakukan penyatuan hingga mobil Nick bergoyang seperti terkena gempa. ( Terlalu hiper nggak ya kata-katanya?)

Donna terlelap setelah kejadian itu, Nick membawanya kembali ke markas dan menidurkannya di kamarnya. Kasihan lo Don! Harusnya lo dapat yang terbaik, bukan pria brengsek seperti Lewis! batin Nick, kemudian dia mengecup kening Donna dan meninggalkannya sendiri.

Keesokan harinya Donna bangun dan merasakan tubuhnya sedikit pegal, dia pergi ke kamar mandi dan merasakan nyeri pada miliknya.

" Ahhh! Kenapa perih?" ucap Donna, dia mengingat kembali kejadian semalam.

" Brengsek lo Lewis! Ternyata lo emang pria brengsek!" ucap Donna. Lalu dia masuk ke dalam shower dan menyalakan kran. Ingatan Donna kembali ke kejadian yang samar-samar dia lakukan di dalam mobil dengan Nick. Donna belum melihat Lewis dimana-mana, dia pasti masih bersama wanita-wanita jalang itu. Di markas itu terdapat banyak kamar dan penjagaan di dalam tidak seketat penjagaan diluar markas, bahkan tidak ada penjaga di dalam markas. Ketua Black Eagle tidak tinggal bersama mereka, dia memiliki mansion pribadi yang hanya beberapa orang yang tahu.

" Nyonya! Sarapan telah siap!" panggil Cici, pelayan yang ada di situ.

" Iya, Ci!" jawab Donna. Donna keluar kamar dan menuju kamar Sherly, dilihatnya Sherly telah bangun dan reva sedang bermain dengan Leon.

" Pagi, sayang!" sapa Donna.

" Pagi, Tante! Leon pintar deh Tante! Dia nggak nangis sama sekali!" ucap rReva.

" O, ya?" jawab Donna. Kemudian mereka makan bersama di meja makan tanpa Lewis dan asistennya Ian. Setelah selesai makan, Donna menyuruh Sherly mengajak Leon dan reva bermain di taman, karena dia harus mengurus sesuatu. Donna telah berdiri di depan sebuah kamar, dia menghela nafas sebelum membuka pintu itu. Dilihatnya Nick yang masih tidur dengan hanya memakai boxer, Donna menelan salivanya melihat selimut Nick yang tersingkap memperlihatkan dada bidang dan miliknya yang menegang di dalam boxernya. Shitt! Pagi-pagi udah bikin gue omes aja! Donna mengunci pintu kamar Nick lalu mendekati Nick dan menampar pelan pipi pria itu.

" Auchhh!" teriak Nick pelan, matanya terbuka dan memegang pipinya. Dilihatnya Donna yang berdiri di sampingnya, dengan cepat dia menarik selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

" Don...Donna? Kenapa lo nampar gue?" tanya Nick heran. lalu Donna melempar kaos dan celana selutut ke tubuh Nick.

" Pakai! Kau pikir tubuhmu bagus apa? Gue tunggu di ruang gue!" ucap Donna lalu meninggalkan Nick yang kaget sendirian. Apa dia tahu yang gue lakuin semalam? Ah! Persetan! Dia ini yang mulai! batin Nick. Nick membersihkan tubuhnya di kamar mandi lalu memakai pakaian dan pergi ke ruangan Donna. Tok! Tok! ketuk Nick yang telah berdiri di depan pintu. Donna disitu bekerja sebagai kepala pegawai yang mengatur semua pegawai di markas itu. Sedangkan Nick adalah kepala keamanan di markas.

" Masuk!" jawab Donna.

" Ada apa?" tanya Nick yang melihat Donna berdiri di depan jendela ruang kerjanya.

" Apa yang terjadi semalam?" tanya Donna tanpa melihat Nick.

" Lo mabuk karena lihat suami lo yang brengsek itu! ...!"

" Cukup! Gue nggak mau tahu tentang itu! Apa yang terjadi setelah itu?" tanya Donna lagi.

" Kita pulang dan lo mabuk! Apa sampai selesai?" tanya Nick.

" Ya!" jawab Donna tegas.

" Kita bercinta di mobil!" jawab Nick. Donna memutar tubuhnya dan mendekati Nick yang bersandar di pintu. Plakkk! Donna menampar pipi Nick dengan keras hingga kepala Nick tertoleh ke kanan dan membekas telapak tangan Donna.

" Jangan berani-berani melakukan itu lagi! Aku bisa melaporkanmu ke lewis!" ancam Donna.

" Hah! Setelah apa yang lo lihat semalam, lo masih setia padanya?" tanya Nick tidak percaya dengan apa yang diucapkan Donna.

" Apa yang terjadi dalam rumah tangga gue, itu urusan gue, bukan urusan lo!" jawab Donna. Nick memegang tangan Donna dengan erat lalu memutar tubuhnya hingga Donna tersandar di pintu.

" Apa yang lo lakukan?" tanya Donna panik.

" Gue nggak perduli lo lapor ke lewis ato Mr. Black sekalian! Gue melakukan itu semua karna gue cinta sama lo! Dan gue nggak mau lewis nyakitin hati lo!" tutur Nick yang kemudian menyesap bibir Donna. Mata Donna membulat sempurna saat merasakan sesapan bibir Nick, dia berusaha memberontak, tapi kedua tangannya diangkat keatas dan dikunci oleh tangan kekar Nick begitu juga kedua kakinya. Donna hanya diam saja mendapatkan ciuman dari Nick, sejenak ciuman itu melembut dan terlepas.

" Maaf!" ucap Nick sambil melepas tangannya dan menundukkan kepalanya. Plakkk! Sekali lagi tangan Donna mampir di pipi Nick. Donna menghapus bibirnya dengan kedua tangannya di depan Nick.

" Gue jijik sama ciuman lo!" ucap Donna yang membuat hati Nick seperti tersayat sembilu.

" Pergi! Sebelum gue teriak dan lo akan dihajar oleh anak buah lo!" ucap Donna. Nick melangkahkan kakinya keluar ruangan Donna, dia kemudian pergi meninggalkan markas menuju ruang latihan. Seharian Nick latihan barbel dan tinju, malamnya dia pergi ke StayNight, sebuah Bar langganan mereka.

" Nyonya!" panggil Sherly.

" Ya?" jawab Donna yang sedang sibuk di depan laptop di ruang kerjanya.

" Reva sama Leon sudah tidur! Apa saya bisa istirahat?" tanya Sherly.

" Pergilah! Trima kasih!" jawab Donna.

" Permisi, Nyonya!" pamit Sherly.

" Sher! Bisa panggilkan Nora dan Nick?" ucap Donna.

" Iya, Nyonya!" jawab Sherly, lalu pergi ke ruang belakang, tempat Nora dan beberapa pegawai bersantai.

" Bu Nora! Nyonya Donna memanggilmu!" kata Sherly. Nora menganggukkan kepalanya dan beranjak dari duduknya.

" Tolong sekalian ajak Pak Nick!" kata Sherly.

" Iya!" jawab Nora. Nora berjalan ke kamar Nick, di ketoknya beberapa kali pintu kamar Nick tapi tidak ada jawaban.

" Anda mencari Pak Nick, Bu Nora?" tanya seorang anak buah Nick.

" Iya!" jawab Nora.

" Dia sedang pergi ke Bar!" jawab pria itu.

" Apa kamu bisa menghubungi? Karena Nyonya Donna mencarinya!" kata Nora.

" Saya coba!" jawab pria itu, lalu mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi Nick.

"Tidak diangkat, Bu!" kata pria itu.

" Sudahlah! Biar nanti Nyonya yang tangani!" kata Nora lalu pergi ke ruang kerja Donna. Tok! Tok!

" Masuk!" jawab Donna. Nora membuka pintu lalu menutupnya dan masuk ke dalam.

" Nick mana?" tanya Donna saat dilihatnya Nora sendirian.

" Kata Ken dia pergi ke Bar!" jawab Nora. Donna menghela nafas,dasar pria! Dimana-mana sama aja! Kalo marah, mabuk, main perempuan! Huh! Apa dia bukan brengsek juga seperti Lewis? batin Donna marah. Lalu Donna menanyakan tentang kebutuhan makan dan minum mereka pada Nora, karena Nora adalah kepala pelayan di situ. t

Hai, readers!

Semoga kalian masih sehat dan dijauhkan dari wabah...Aamiin

Ini adalah Bab tambahan aja sebagai intermezzo

Tetap semangat ya

Saling mendo'akan untuk kesehatan dan keselamatan kita dan bangsa serta negara kita

Aamiin

Ms_Azrcreators' thoughts
Chapitre suivant