Calista sudah berpindah ruangan, pertemuannya dengan Henry cukup singkat. Tapi perkataan kakaknya itu masih saja terbesit pada pikiran Calista.
Dia duduk pada sebuah kursi kecil yag memiliku dua lengan kursi, meletakkan tangannya sambil memainkan jari jemarinya dengan ketukan pelan yang berirama.
Ruang pertemuan itu lebih kecil, bahkan lebih mirip sebagai ruang kantor. Banyak pigura foto besar yang berada pada dinding kayu cokelat, memperlihatkan deretan foto dari para pemimpin yang pernah menjabat di lima kerajaan.
Salah satunya Calista menatap pada lukisan Raja Orion sebelumnya, ayah angkatnya yang masih dalam keadaan sakit dan tidak sadarkan diri.
"Hhh… apa dia masih lama?" keluhnya dengan tidak sabaran.
Tapi pertanyaan Calista akhirnya terjawab, ketika pintu terbuka dan Raja Leon baru saja masuk.
"Ratu Calista, maaf sekali karena sudah membuat kau menunggu lama," ucap Raja Leon yang sudah sangat dekat dengan Calista.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com