Helena bergegas meninggalkan acara yang masih berlangsung, ia menuju kamar kecil dengan langkah kakinya yang tertatih.
Didalam kamar kecil itu, ia segera melepaskan sepatu yang sebenarnya tidak terlalu tingi, tapi tetap membuatnya merasakan kesakitan. Dan terbukti, pada pergelangan kaki Helena terlihat kulitnya yang terkelupas.
"Apa Harika masih marah padaku, dan sengaja memilihkan sepatu ini?" Helena menaruh kecurigaan, siapa tahu Harika masih marah pada dirinya.
"Karena ini sangat sakit. Kenapa juga model talinya panjang seperti ini, mana ada wanita hamil yang menggunakan model sepatu seperti ini," ucap Helena dan melihat kembali pada kulitnya yang terluka.
"Ah… belum lagi punggungku terasa pegal. Sial… hanya untuk melihat Louis, aku harus bersikap seperti ini. Lihat saja dia… masih tidak mempedulikanku," umpat Helena dan ia meletakkan sepasang sepatunya pada sisi wastafel.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com