webnovel

AKHIR DARI KISAH

H-1 pembagian rapot. Hari ini aku ditugaskan oleh guru-guru untuk membereskan sekolah dan sekaligus mendekor panggung. Seharusnya hari ini menjadi hari yang membahagiakan bagiku karena esok hari aku telah resmi lulus dari sekolah ini. Tapi... hari ini menjadi mimpi buruk bagiku

Pagi hari aku terbangun dari tidurku dan akupun teringat bahwa hari ini aku harus pergi ke sekolah untuk mendesin panggung perpisahan yang akan diselenggarakan pada esok hari. setibanya di sekolah aku bertemu dengan fakhri yang sedari tadi sedang duduk di depan ruang guru.

" Di! sini duduk " ia mempersilahkanku duduk disampingnya

" iya iya makasi " aku pun duduk disampinnya

" Di! aku mau nanya, emang kamu punya masalah apa sih sama novia? " ia bertanya penasaran

" enggak ada tuh kayaknya " jawabku menggelengkan kepala " emang kenapa? "

" emm... jadi gini... " ia menengok ke arah sidik dan sugih karena ragu untuk bercerita padaku

" kenapa? cerita aja " tanyaku semakin penasarana

" udah kasih tau aja " ucap sugih yang duduk di sebelah fakhri

" katanya kamu suka nyuekin Novia ya? " fakhri bertanya perlahan padaku

" enggak tuh " jawabku santai

" soalnya dia bilang ke aku lewat facebook kalau dia katanya sering dicuekin sama kamu bahkan katanya dia mau minta putus dari kamu " fakhri bercerita

" hah? beneran? " aku terkejut saat mengetahui pernyataan ini

" beneran di, nih! ini ada buktinya " fakhri mengeluarkan handphone dan memperlihatkan chattingannya bersama Novia.

" mana? " aku masih meneliti setiap perkataannya

Aku sangat terkejut saat melhat pecakapannya. Aku tau itu salah, aku minta maaf. Tapi aku cuek kepada Novia bukan karena tanpa sebab. Saat aku sedang menghafal surah An-Naba entah kenapa pada ayat ke 18 aku selalu lupa. saat aku ingat-ingat ternyata 18 itu adalah tanggaljadianku dengannya. Mungkin saja itu yang membuatku gagal fokus saat menghafal. maka dari itu aku mencoba untuk cuek terlebih dahulu kepada Novia sampai hafalan juz 30 ku selesai dan aku bisa mendapat sertifikat.

Novia : Fakhri

Fakhri : iya nov kenapa?

Novia : sebenernya si Aldi itu masih suka enggak sih sama aku?

Fakhri : loh kok ngomongnya gitu sih? ya jelas suka lah. Banget malah

Novia : tapi... dia suka nyuekin aku tau, apa aku putusin aja ya di?

Fakhri : jangan! kasian tau dianya. dia itu sayang banget sama kamu, cinta sampai mati

Novia : ya terus mau gimana lagi? dianya juga nyuekin aku terus

Fakhri : yaa ngomongin lah baik-baik, masa cuman gara-gara masalah ini doang kalian putus sih. Kasian si Aldi udah berjuang banget sama Novia sampe-sampe dia pernah ngasih kalung sama boneka kan ?

Novia : iya juga sih, tapi.. aku juga capek dicuekin terus gak diajak ngobrol

Fakhri : munkin dia lagi ada masalah kali jadi lagi gak mau diganggu dulu. ya maksudnya dia lagi gak mood lah

Novia : hmm... yaudah lah gimana nanti aja

Setelah aku membaca chatannya, tidak lama kemudian Novia dan rombongan perempuan datang ke kantor guru untuk membawa tirai. Teman-temanku berbisik kepadaku tentang chatannya denan Fakhri. Apakah aku harus memutuskannya sekarang?

" ini nih di orangnya! " sugih menunjuk Novia sambil berbisik padaku

" iya di! udah putusin sekarang aja " shidik juga berbisik padaku

" benter-bentar! jangan sekarang dong mutusinnya " jawabku tegas

" terus kapan? " tanya shidik penasaran

" nunggu waktu yang tepat " jawabku dengan penuh percaya diri

Saat itu aku tidak langsung mengambil keputusan untuk memutuskan Novia, karena mungkin saat itu aku hanya terbawa emosi saja. maka dari itu aku pun menangkan pikiranku terlebih dahulu. Tiba-tiba Maulana berlari menghampiriku dan membawa kabar buruk bagiku dan kabar inilah yang membuat emosiku memuncak.

" Aldi! Aldi! " Maulana datang menghampiriku dengan napas yang terengah-engah

" iya kenapa Ul? " tanyaku heran

" taugak ? parah sih Di " ia menggeleng-gelengkan kepala pertanda ada yang tidak beres

" iya kenapa si? " aku semakin penasaran

" kemaren si Novia bilang ke aku katanya... " ia kecapean berbicara karena berlari

" iya dia bilang apa buruan " aku sedikit meninggikan nada bicaraku

" bilang katanya " ah! nyesel udah mutusin mantan, sekarang aku malah jadi kena karma kan suka lagi ke mantan " gitu katanya di " ia bercerita sambil mempraktikan pose Novia saat berbicara kepadanya

" nyesel mutusin manta? siapa? mufti? " seketika otakku dibanjiri dengan penuuuh pertanyaan

" ya iyalah! terus siapa lagi? mantannya sebelum dia pacaran sama kamu cuman si mufti kan! "

Apa maksud Novia berkata seperti itu? jadi selama ini dia gagal move on dari mantannya? apakah ia sudah bosan denganku? apakah aku hanya menjadi bahan pelariannya saja? jika benar, sungguh teganya dirimu padaku. Saat itu juga aku langsung masuk ke dalam masjid untuk menjauhi kerumunan dan langsung mengirim pesan kepada Salsa.

Aldi : Assalamu alaikum ca!

Salsa: Wa'alaikum salam kenapa Di?

Aldi : ca! aku mau minta tolong boleh?

Salsa: boleh, minta tolong apa Di?

Aldi : gini ca, tolong bilangin ke si Novia aku mau putus gitu

Salsa: Hah! putus? putus kenapa Di?

Aldi : ada lah masalah, pokoknya aku minta putus aja

Salsa: emang gak bisa diomongin baik-baik Di? sayang tau, kalian tuh pasangan paling trend di sekolah, pasangat hits

Aldi : enggak ca, gak bisa diomongin lagi kayaknya. tolong bilangin ya

Salsa: yaudah deh iya, asli gak bakalan nyesel?

Aldi : enggak inysa Allah

Salsa: yaudah nanti aku bilangin

Aldi : makasih ya ca

Salsa: iya sama-sama

Setelah hatiku terasa sedikit lebih tenang, aku pun keluar dari dalam masjid. Aku berjalan ke depan kelas yang sedang dibersihkan oleh Novia dan teman-teman perempuannya termasuk Salsa. Tepat di depan pintu kelas aku melihat kedalam kelas dan disana ada Salsa yang sedang menyuruh Novia untuk melihat ke arahku, tapii sepertinya ia sudah tidak mau lagi untuk melihatku. ya sudahlah. Dan sebelum aku jadian dengan Novia, saat aku sedang di Cianjur aku menemukan kaa-kata " JANGAN ANGGAPAKU MANTAN, ANGGAP SAJA AKU ALUMNI, KALI AJA KITA BISA REUNI "

Salah satu pelajaran yang bisa aku dapatkan adalah

ﺃَﺣْﺒِﺐْ ﺣَﺒِﻴﺒَﻚَ ﻫﻮﻧﺎ ﻣَﺎ ﻭَﺃَﺑْﻐِﺾْ ﺑَﻐِﻴﻀَﻚَ ﻫَﻮْﻧًﺎ ﻣَﺎ

" CINTAILAH KEKASIHMU SEKEDARNYA DAN BENCILAH MUSUHMU SEKEDARNYA ".

" المحبة الأولى لا تنسى فيها "

" CINTA PERTAMA TIDAK AKAN TERLUPAKAN "

----------TAMAT----------

Chapitre suivant