"Dika, ada yang ingin mama bicarakan denganmu." Kata wanita berjas putih yang aku lihat mengintip kamar Nadia sekitar 15 menit yang lalu.
Baru saja Dika duduk di atas sofa di samping tantenya, mamanya sudah menodongnya dengan tatapan tajamnya.
"Oke. Dimana?" Tanya Dika sambil berdiri.
"Di sini saja. Biar tantemu mendengar."
Dika menatap tantenya yang juga menatapnya lalu dia beralih pada mamanya. Dika mendesah sambil duduk.
"Mama tidak pernah ikut campur dengan urusan percintaanmu. Kamu mau berpacaran dengan siapapun, mama tidak peduli. Kamu mau tidur dengan gadis yang berbeda tiap malam juga mama tidak peduli. Mama tahu kelakuanmu di luar, tapi selalu mama biarkan. Tapi sekarang mama benar-benar kecewa dan mama tidak bisa menahan kemarahan mama lagi."
Dika menahan napasnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com