Rasa sakit terus terasa dari pergelangan kaki Yue Xinluo. Awalnya, dia masih bisa menahan rasa sakit itu dengan mengerutkan alisnya dan melihat pundak Lu Yuchen. Namun kemudian, tenaga Lu Yuchen yang digunakan untuk memijat kakinya menjadi semakin besar, itu membuatnya menekan kepalanya ke lengan pria itu, kemudian menggertakkan giginya dan menahan napasnya. Dengan begitu, dia bisa berusaha untuk tidak membuat suara apa pun. Walaupun pria itu menyuruhnya menggigit tangannya, namun dengan hubungan mereka saat ini, hanya dengan berada di posisi sedekat ini saja sudah cukup berlebihan baginya. Atas hak apa aku bisa menggigitnya? Batinnya.
Yue Xinluo terus menggertakkan giginya. Walaupun dia merasa kesakitan hingga air matanya hampir menetes, namun dia tetap tidak menyerah. Saat dia berusaha keras menahan rasa sakit itu, tiba-tiba dia merasa ada benda yang mengetuk atas kepalanya dua kali. Hmm? Batinnya bertanya-tanya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com