Lu Yuchen tiba-tiba terpikirkan tentang perkataan Tang Xinluo mengenai Lu Qinghao yang merupakan suaminya. Saat mengingat hal itu, dadanya terasa sangat sakit, seperti ada yang menusuknya berkali-kali. Rasa sakitnya seperti menyebar ke seluruh organ dalamnya. Rasa sakitnya juga terasa seperti ada orang yang menggunakan pisau tajam untuk menusuk jantungnya berkali-kali. Dia hanya merasa rasa sakit di dadanya semakin lama terasa semakin kuat.
"Tuan Lu, Anda tidak perlu panik…" Xue Meng menyadari keringat dingin di dahi Lu Yuchen dan dia melihat gerakan kecil di tubuh pria itu. Dia khawatir pria yang bertubuh tinggi itu akan tumbang dalam waktu dekat.
"Tidak… Aku baik-baik saja…" Lu Yuchen berusaha untuk menahan dirinya, kemudian melangkah pergi. Aku tidak boleh tumbang, aku tidak boleh menyerah seperti ini. Kalau aku tumbang, maka siapa yang akan melindungi Xinluo? Sekarang dia amnesia dan melupakan semuanya, jadi aku harus melindunginya… Pikirnya.
***
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com