Setelah itu, Gu Qingqing baru menyadari bahwa, mungkin, apakah, barusan Leng Sicheng malu?
Tdak, tidak mungkin, kan?
Ia pernah melihat Leng Sicheng yang marah dan juga melihatnya bersikap dingin, serta ia yang bersikap kasar saat emosional. Bahkan ia juga pernah melihatnya bersikap lembut ketika ia sedang sakit dan dalam kondisi lemah.
Seolah-olah semuanya hanyalah hal yang mudah bagi Leng Sicheng. Ia tidak menyangka Leng Sicheng yang dingin juga bisa merasa malu.
Ia masih maju selangkah, kemudian mengetuk pintu kamar mandi dan bertanya untuk menguji, "Apakah ingin aku membantumu memijat?"
Dan jawaban yang didapatkannya adalah suara Leng Sicheng yang sedikit marah, "Tidak perlu! Aku punya tangan dan kaki, aku bisa melakukannya sendiri!"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com