"Maafkan aku, Daddy," ucap Selena lirih.
"Ini sudah keempat kalinya kau meminta maaf pada Daddy, sayang."
"Iya tapi gara-gara aku tangan Daddy jadi terluka."
Julian tersenyum. "Hanya luka kecil, jangan diambil pusing. Sudah cepat makan steaknya, kalau dingin tidak enak." Saat sedang merapikan pecahan gelas yang hancur jari telunjuk Julian tidak sengaja tergores.
"Tapi Daddy…."
"Shh… makan dulu, setelah itu baru kita bicara." Julian langsung memotong perkataan Selena dengan tegas.
Seperti murid yang patuh, Selena mengikat perintah sang ayah dengan mulai meraih garpu dan pisau di samping piring dan mulai mengiris daging yang dimasak dengan sangat sempurna oleh sang ayah.
"Medium rare." pekik Selena secara spontan saat berhasil mengiris daging wagyu terbaik dari Jepang itu. "Ini sempurna, Daddy!"
Julian terkekeh. "Tentu saja, Daddy itu sudah sama hebatnya dengan Salt Bae yang berasal dari Turki itu."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com