webnovel

Orang asing

Mendengar perkataan gadis asing yang tiba-tiba muncul membuat semua orang yang berada di depan restoran terkejut terlebih kedua orang yang saat ini sedang dituduh melakukan perselingkuhan.

"S-siapa kau, kenapa ikut campur dalam urusan kami?!"hardik Deryck kekasih Francia sang pemilik restoran yang melakukan perselingkuhan.

Gina tersenyum. "Aku bukan siapa-siapa, aku hanya orang asing yang kebetulan mendengar apa yang terjadi diantara kalian. Karena aku seorang wanita maka dari itu aku terpanggil untuk membantu kakak pemilik restoran yang sudah kalian curangi ini." Kedua mata Gina membulat sempurna saat berbicara sehingga membuat Deryck dan selingkuhannya merasa tidak nyaman..

Karena menyadari saat ini mereka tengah menjadi tontonan banyak orang, Deryck kemudian berusaha mengajak selingkuhannya pergi dari tempat itu. Namun baru mereka akan melangkahkan kakinya meninggalkan restoran tiba-tiba Francia berteriak keras.

"Kembalikan kartu kredit yang kau pakai, kunci mobil, kunci apartemen dan cincin yang melingkar di jarimu itu semua adalah milikku,"ucap Francia dengan keras.

Seluruh tubuh Deryck terasa lemas saat Francia meminta semua aset yang saat ini ia gunakan, sebenarnya Deryck ingin mengabaikan perkataan Francia namun semua orang yang ada di tempat itu langsung menyorakinya dan menyebutnya sebagai lelaki tidak tahu diri yang hanya bisa mengandalkan perempuan. Karena merasa terpojokkan Deryck kemudian meraih dompetnya dan berjalan mendekati Francia yang sudah mengulurkan tangannya ke depan, tanpa bicara Deryck mulai mengeluarkan satu-persatu barang yang diminta oleh kekasihnya itu termasuk melepas cincin pertunangan mereka yang berada di jari manisnya. Melihat Deryck melakukan permintaan Francia membuat Gina yang tengah berdiri di samping Francia tersenyum, ia senang ternyata Deryck masih memiliki rasa malu.

Setelah mengembalikan semua yang diminta oleh Francia pria itu kemudian berjalan meninggalkan wanita yang sudah dikencaninya lebih dari 3 tahun itu dan menghampiri selingkuhannya yang saat ini sedang berdiri tertunduk menahan malu, karena terus-menerus diteriaki sebagai wanita penggoda oleh semua orang yang berada di tempat itu. Tak lama setelah Deryck datang gadis itu pun langsung menyembunyikan wajahnya di dada sang kekasih dan bergegas pergi dari tempat itu tanpa berani mengangkat wajahnya, sepasang selingkuhan itu akhirnya benar-benar pergi dari tempat itu menggunakan taksi yang melintas di jalanan yang berada di depan pertokoan itu.

Melihat kedua orang itu pergi Gina menghela nafas panjang, ia kemudian beralih menatap Francia yang sedang menggenggam semua barang-barang yang sebelumnya diberikan kepada kekasihnya.

"Karena anda sudah tidak apa-apa kalau begitu saya permisi,"ucap Gina pelan saat membalik tubuhnya dan bersiap pergi dari hadapan Francia.

"Tunggu."

Gina yang sudah bersiap melangkahkan kakinya langsung mematung dan menoleh ke arah Francia yang sudah mendekatinya.

"Siapa namamu?"tanya Francia penasaran.

Gina tersenyum. "Saya hanya orang asing yang sedang berlibur di negara ini dan mungkin saja kita tak akan bertemu lagi kedepannya. Jadi sepertinya percuma kalau misalkan saya memperkenalkan diri kepadamu."

"Orang asing?"Francia mengulangi perkataan Gina.

"Benar, saya orang Inggris. Baiklah kalau begitu aku permisi dan kuharap kau baik-baik saja, ku doakan kedepannya kau menemukan seorang lelaki yang tulus padamu tak seperti orang yang sudah memanfaatkanmu tadi,"ucap Gina kembali sambil tersenyum, setelah berkata seperti itu Gina kemudian pergi meninggalkan restoran itu untuk melanjutkan langkahnya mencari makanan kecil sebelum kembali ke apartemen.

Saat Gina pergi Francia menatapnya tanpa berkedip, ia sebenarnya ingin sekali menyusulnya dan berteman gadis yang sudah menolongnya itu. Namun karena masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di restoran setelah kekacauan yang dibuat oleh Deryck dan Laura selingkuhannya yang tidak tahu diri itu Francia akhirnya membatalkan niatnya untuk mengejar Gina dia kemudian masuk ke dalam restoran.

Gina sendiri yang memang tak punya niat apa-apa selain menolong si pemilik restoran justru sedang berada di depan sebuah kedai makanan lainnya untuk mencari makanan kecil, seharian berputar-putar di jalanan untuk mencari pekerjaan benar-benar membuatnya lapar. Setelah membeli beberapa bahan makanan yang bisa dihangatkan sendiri di apartemen, Gina pun memutuskan untuk kembali ke apartemennya karena hari sudah mulai malam ia harus segera tidur karena seluruh tubuhnya terasa lelah saat ini apalagi setelah memberi pelajaran kepada 2 orang pencopet sebelumnya. Gina harus mencari cara lain untuk mendapatkan pekerjaan dalam waktu dekat supaya ia tak terus menggunakan uang peninggalan sang ibu.

Dengan menggunakan dua tas belanja yang dibelinya di supermarket Gina berjalan dengan tenang menuju apartemennya, saat akan masuk ke dalam gedung apartemen tiba-tiba Gina melihat ada selebaran pencarian kurir sebuah perusahaan pengiriman tertempel di dekat papan informasi yang berada di samping pintu masuk utama apartemen . Tanpa pikir panjang Gina kemudian mengambil kertas selebaran itu dan menyimpannya ke dalam saku bajunya sebelum akhirnya melanjutkan langkahnya kembali.

"Kurir...hmmm sepertinya menarik,"gumam Gina pelan saat sedang menaiki anak tangga menuju kamar seperti biasanya, Gina tak membaca informasi paling penting pada selebaran yang diambil tadi karena sudah terlalu bersemangat.

Bersambung

Chapitre suivant