Naumi kaget dengan kedatangan alya dan gengnya.
Alya begitu bersinar di sekolahnya wajah yang cantik, mata yang bulat dan hidungnya yang mancung membuat orang yang memandang akan berselera melihatnya namun tidak dengan elang.
"hai juga, bukankah kamu yang tadi tidak bisa buat PRya?" jawaban elang sungguh sesuatu yang pastinya tidak diharapkan oleh alya.
"oh yaa itu memang aku karena membuat PR itu adalah sesuatu yang memuakkan untukku, ngapain harus bikin kerjaan rumah segala, toh aku pasti naik kelas kok mana ada ceritanya seorang alya tidak naik kelas" alya berucap dengan angkuhnya
"oh yaa... Jika kamu muak membuat PRmu aku juga muak....." elang memutus ucapannya sebentar lalu melanjutkan dengan kata-kata yang yang sangat membuat malu alya apalagi di depan Naumi
"melihat wajahmu" elang pun berlalu dari hadapan nya dan kembali keluar kelas.
Alya terduduk di kursi tempat nya berdiri dan mengepalkan tangannya "belum pernah ada 1 orang cowokpun yang menolak ku, aku bersumpah akan mendapatkan hatinya, apa pun caranya" sekarang alya beralih ke Naumi "ingat ya Naumi, sekarang Elang adalah gebetanku jangan coba-coba menggodanya" ancam alya
"oh yaaa, tapi yang kulihat si elang nggak tergoda sedikitpun sama pesonamu, karena gadis angkuh seperti mu bukan tipenya elang, apalagi gadis pemalas dan manja kayak kamu nggak bakalan dilirik sedikitpun sama elang, kalau nggak percaya coba sendiri" ucapan Naumi membuat alya geram sambil mengepal tinjunya alya berjalan ke arah Naumi dan langsung memukul meja Naumi
"braaak"
" maksud mu apa ngomong kayak gitu barusan? Kamu sudah berani nantangin aku sekarang ya Naumi?" alya melototkan mata nya sama Naumi.
"Mmmm perasaan slama ini aku nggak pernah nantangin kamu Ya... Buat aku ndak guna ribut dengan anak sok penguasa seperti kamu.. Ndak manfaat" kali ini Naumi ndak mau diam aja
"sssststs bel masuk dah bunyi Al, duduk yuk" ajak salah satu teman gengnya alya yang bernama novi. Mereka pergi duduk ke tempat masing-masing sambil berbisik bisik dan Naumi tidak tau sama sekali apa yang sedang mereka rencanakan.
Bel tanda pulang sekolah berbunyi semua siswa bersiap siap dan merapikan seluruh peralatan sekolah dan memasukkan ke dalam tasnya masing-masing. Naumi disuruh pak irwan mengantarkan beberapa buku ke ruang guru sehingga tertinggal dari temannya yang lain.
"hufffffff akhirnya aku lega bisa pulang sekolah" Naumi menyusuri koridor sekolah sendirian, sekolah sudah sepi hanya tampak beberapa siswa yang sedang piket membersihkan lokal masing-masing. Naumi langsung berjalan menuju parkiran untuk mengambil motor meticnya dan begitu sampai parkiran.....
"innalillahi apalagi ini ya Allah.." Naumi menepuk jidatnya dan badannya terasa lemas melihat ban sepeda motornya yang kempes depan belakang. Naumi bingung harus gimana, akhirnya dia berjalan menuju pak satpam.
Sementara ditempat lain alya dan gengnya sedang berada di warung baksonya pak somad.
"aku nggak bisa ngebayangin deh gimana paniknya si enau itu mau pulang" hahahaha semua teman-teman alyapun pada ketawa. Novi malah menimpali "palingan dia menuntun motornya sambil nangis truuuus kecapean pingsan deh di jalanan" hahahaha merekapun kembali tertawa.
"Eh baksonya datang tuh, serbu dulu kaliii, lapeer" kali ini teman alya yang bernama riri yang doyan makan serta ngemil ikutan ngomong,
"kamu ini giliran perut aja kencangnya bak topan datang tapi giliran ujian lemotnya yang datang hahahaha" Novi meledek riri yang selalu nggak bisa nahan selera ketika sudah berhadapan dengan yang namanya makanan.
Kembali ke kejadian yang menimpa Naumi
"assalamualaikum pak maaf mau nanya disini ada pompa ndak pak" _Naumi
"wa'alaykumussalam warohmatullah, maaf non saya nggak punya pompa coba tanya ke rumah dinas guru disebelah sana mungkin mereka punya" _satpam
"trimakasih pak" Naumi bertambah gontai menjalankan kakinya yang sudah terasa pegel menuju rumah dinas para guru yang berada tidak jauh dari sekolah. Naumi melihat arlojinya yang sudah memperlihatkan pukul 3 sore dan ketika dalam kebingungan seseorang memanggilnya.
"Naumi kok belum pulang?" _elang
"ehh mmmmm elang... ia belum, kamu sendiri ngapain belum pulang?" Naumi bertanya balik
"aku tadi dipanggil kepala sekolah rupanya pak kepsek itu teman orang tua ku jadi yaaa aku dikasih wejangan lah, tapi kamu belum menjawab pertanyaan ku" _elang
"aku lagi nyari pompa, entah siapa yang tega ngempesin ban motorku" _Naumi
"Astagfirullah.... Kurang ajar bener orang yang udah ngelakuin itu, gini aja Nau.. Kamu.... Aku anterin aja pulangnya, motor mu biar dititipin satpam dulu, besok aku akan jemput kamu lagi sekalian bawain pompanya" Elang menawarkan tumpangan untuk Naumi.
"nggak usah lang aku biar nyari pinjaman pompa aja takut ngerepotin" _Naumi.
"sejak kapan aku pernah merasa repot karena mu Nau?? Kalau bisa aku malah ingin direpotkan tiap saat" elang berucap sambil mengedipkan satu matanya.
"kamu apaan sih, sejak kapan kamu bisa ngegombal sama genit kayak tadi haa?" _Naumi
"sejak kita berpisah Nau.... Pokoknya kamu pulang bareng aku ndak pake alasan titik" elang menggenggam tangan Naumi dan menariknya keempat satpam sekolah untuk menitipkan sepeda motor Naumi.
"assalamualaikum pak, aku boleh nitip motornya Naumi ndak pak soalnya ban motornya kempes dua duanya" _elang
"oh boleh-boleh den tapi tolong dikunci stang nya ya den" _satpam
"ok, trimakasih pak"_elang
Sekarang mereka kembali ke parkiran, elang membukakan pintu mobil penumpang bagian depan untuk Naumi" trimakasih "_Naumi.
Elang pun masuk ke mobil lalu menstater mobilnya dan mobil itu melaju dalam keheningan.