Rana melirik pintu kamar putrinya yang terbuka sedikit, lampu di kamar itu masih menyala padahal hari sudah larut malam. Wanita lanjut usia itu kemudian berjalan mendekati pintu kayu warna putih tersebut. Menengok ke dalam kamar dan tersenyum tipis saat melihat putri semata wayangnya duduk di meja belajar sembari menatap laptop yang menyala.
Memutuskan untuk masuk ke dalam, wanita itu menepuk pundak anaknya pelan. "Kenapa belum tidur?" tanyanya.
"Huh? Ehm, sebentar lagi aku tidur." Gadis bernama Lova itu tersenyum tipis.
"Ya sudah, jangan tidur terlalu malam. Besok kau harus sekolah, bukan?"
"Hehm." Yeo-Joo mengangguk.
"Tidur? Aku bahkan tidak bisa menutup mataku barang sebentar," gumam Yeo-Joo begitu ibunya pergi dari kamarnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com