"Sayang, udah siap belum?" Saras masuk ke dalam kamar putrinya.
"Udah, Ma. Kenapa? Gathan udah di bawah ya?" celoteh Rana sembari merapikan rambutnya.
"Bukan Gathan tapi Pilar. Kamu kok nggak bilang kalau dia udah balik ke Indonesia," ujar Saras.
"Pilar?" Rana menoleh ke arah Ibunya heran.
"Ya udah, cepat turun. Nanti kalian terlambat," ucap Saras pada akhirnya.
Rana mengambil tas ransel dan juga jaket miliknya sebelum kemudian keluar kamar. Ia masih bingung kenapa yang menjemputnya pagi ini Pilar dan bukannya Gathan. Sampai di ruang makan, Rana dapat melihat Pilar sarapan bersama Ayah dan Ibunya. Mereka terlihat akrab, sepertinya tengah membicarakan masa lalu.
"Sering-sering mampir ke sini, Lar," ujar Rajasa pada pemuda yang sudah ia anggap sebagai putranya sendiri.
"Iya, Om. Saya akan sering numpang makan di sini," canda Pilar tersenyum.
"Ayo, Ran. Sarapan dulu." Saras berseru saat melihat kedatangan Rana.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com